AS Berikan Selamat atas Terbentuknya Pemerintahan Palestina yang Baru
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memberikan selamat atas terbentuknya pemerintahan Palestina yang baru di bawah Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh. Dia menggantikan perdana menteri sebelumnya, Rami Hamdallah, yang mengundurkan diri.
Bersama Presiden Mahmud Abbas, Shtayyeh mengumumkan kabinet yang baru, Sabtu (13/4/2019).
"Selamat atas terbentuknya Kabinet Pemerintahan Otoritas Palestina. Dengan pengalaman orang-orang yang ada dalam kabinet, kami berharap dapat bekerja sama menuju perdamaian dan meningkatkan kehidupan Palestina. Ini saatnya untuk babak baru," kata Jasson Greenblatt, asisten Presiden Donald Trump yang juga juga perwakilan khusus untuk negosiasi internasional, dikutip dari AFP, Senin (15/4/2019).
Beberapa orang yang bertahan di kabinet Shtayyeh merupakan wajah lama.
Sementara itu analis mengatakan, perubahan ini semakin mengisolasi Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Fatah dan Hamas diketahui sebagai seteru politik. Ironisnya, meskipun Hamas memenangkan pemilu legislatif pada 2006, namun peran politik mereka dibatasi.
Abbas tetap menjadi presiden sejak 2005. Dalam pernyataan yang disampaikan Sabtu malam, Abbas mengonfirmasi pembentukan kabinet baru. Kabinetnya terdiri dari Fatah dan sekutu lama, termasuk faksi kecil.
Pembentukan pemerintahan baru ini terjadi saat pemerintahan Donald Trump akan merilis usulan perdamaian versi AS untuk menggantikan solusi dua negara yang sudah lama dirintis.
Sejauh ini belum ada bocoran mengenai seperti apa isi usulan tersebut, namun Palestina mengendus usulan itu akan lebih condong menguntungkan Israel. Alasan masuk akal karena kebijakan Trump lebih condong ke Israel ditandai dengan pengakuan sepihak bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Negara Zionis itu pada 2017.
Namun hal yang jelas, semuanya akan terungkap setelah Trump merilis proposal perdamaian, apakah AS bisa menjadi perantara perdamaian yang jujur atau sebaliknya.
Editor: Anton Suhartono