Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil James D Watson, Ilmuwan Penemu Struktur DNA yang Sempat Diboikot Lembaga Riset
Advertisement . Scroll to see content

AS Bikin Kapal Perang Tak Berawak untuk Hadapi China

Kamis, 17 September 2020 - 08:53:00 WIB
AS Bikin Kapal Perang Tak Berawak untuk Hadapi China
Mark Esper (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) terus berupaya mengalahkan kekuatan Angkatan Laut (AL) China dengan menambah armada maritim, termasuk penggunaan teknologi canggih.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengumumkan rencana ambisius memperluas kemampuan AL dengan berbagai kapal tak berawak, kapal selam, serta pesawat.

Hasil tinjauan menyeluruh atas kekuatan AL AS, kata Esper, menetapkan perluasan armada AL AS menjadi lebih dari 355 kapal, dari 293 aramada saat ini. Rencana tersebut bertujuan mempertahankan keunggulan atas AL China yang dipandang sebagai ancaman utama bagi AS.

"Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuan memberikan efek mematikan dari udara, laut, dan bawah laut," kata Esper, dikutip dari AFP, Kamis (17/9/2020).

Dia memaparkan, armada AL akan lebih banyak namun ukurannya lebih kecil.

"Lebih banyak kapal selam, kapal permukaan dan di bawah permukaan berawak opsional, kapal tak berawak dan otonom, serta berbagai macam pesawat berbasis kapal induk tak berawak," ujarnya.

Armada kapal ini akan meningkatkan kemampuan dalam bertahan dari konflik berintensitas tinggi serta melakukan serangan presisi pada jarak sangat jauh.

Esper mencontohkan kapal fregat baru berpeluru kendali dengan kemampuan serang mematikan serta mampu bertahan.

Dia juga mengatakan sedang menguji coba kapal nirawak trimaran sepanjang 40 meter di Sea Hunter. Kapal itu berkemampuan mendeteksi pergerakan kapal selam musuh selama 2 bulan nonstop.

"Upaya ini merupakan langkah selanjutnya dalam mewujudkan armada masa depan kita, di mana sistem tak berawak melakukan berbagai fungsi perang, mulai dari penembakan mematikan dan meletakkan ranjau, hingga mengawasi musuh," kata Esper.

Dia menegaskan kembali China merupakan ancaman utama bagi keamanan AS dan dan Indo-Pasifik merupakan medan prioritas bagi militer AS.

“Kawasan ini tidak hanya penting karena menjadi hub perdagangan dan perdagangan global, tapi juga episentrum persaingan kekuatan besar dengan China,” ujarnya.

Pada awal bulan ini Pentagon merilis laporan mengenaio kemampuan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang memiliki armada AL terbesar di dunia dengan 350 kapal dan kapal selam.

Namun, Esper menekankan AL China tertinggal dalam hal kekuatan dan kemampuan.

"Bahkan jika kita berhenti membangun kapal baru, RRC akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai kemampuan kita di laut lepas," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut