China Minta Dukungan ASEAN, Sebut Kehadiran AS Picu Konflik di Laut China Selatan
BEIJING, iNews.id - China menuduh Amerika Serikat mendorong militerisasi di Laut China Selatan. Kehadiran AS di Laut China Selatan disebut hanya memicu konflik ketimbang menciptakan keseimbangan.
Ketegangan AS-China di Laut China Selatan diperkirakan akan mendominasi pembicaraan dalam konfrensi tahunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini. Konferensi virtual ASEAN itu terjadi hanya beberapa hari setelah Beijing meluncurkan rudal balistik sebagai bagian dari latihan tembak langsung di perairan yang menjadi titik ketegangan.
Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang kaya sumber daya dengan menggunakan patokan sembilan garis putus-putus (nine dash lines). Klaim inilah yang kemudian memicu sengketa karena Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan juga mengaku memiliki teritori atas jalur perdagangan utama di Asia-Pasifik itu.
Hadir sebagai undangan dalam konferensi daring ASEAN, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyinggung keterlibatan AS--yang tidak memiliki teritori di Laut China Selatan--justru membahayakan stabilitas negara-negara Asia Tenggara. Sebab, kehadiran AS berpotensi mendorong militerisasi di Laut China Selatan.
Wang menegaskan kepentingan terbesar China di perairan itu adalah perdamaian dan stabilitas, sebaliknya menyebut AS menciptakan ketegangan dan mencari keuntungan.