Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Langka, Presiden China Xi Jinping Kunjungi Muslim Uighur di Xinjiang
Advertisement . Scroll to see content

AS dan Australia Desak China Tutup Kamp Penahanan Warga Muslim Uighur

Rabu, 07 November 2018 - 13:46:00 WIB
AS dan Australia Desak China Tutup Kamp Penahanan Warga Muslim Uighur
Polisi China berpatroli di permukiman warga minoritas muslim di Provinsi Xinjiang. (Foto: AP/Ng Han Guan)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Beberapa negara barat termasuk Amerika Serikat (AS) dan Australia mendesak agar China berhenti menahan warga Uighur dan warga Muslim lainnya dalam kamp tahanan politik, yang menurut pegiat berjumlah sekitar satu juta orang.

Namun China menolak kritikan bahwa mereka melakukan penahanan massal dan melakukan pengawasan ketat terhadap warga Uighur di Provinsi Xinjiang. China mengklaim tuduhan itu sangat jauh dari kenyataan.

"Kami tidak akan menerima tuduhan bermotif politik dari beberapa negara yang dipenuhi dengan prasangka, dan tidak berdasarkan kenyataan," kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng, yang membawa delegasi berjumlah 66 orang ke Dewan HAM PBB.

Dilaporkan ABC News, Rabu (7/11/2018), Yucheng mengungkapkan hal itu dalam debat yang berlangsung di Jenewa, yang membahas soal pelanggaran HAM setiap negara anggota PBB setiap lima tahun, termasuk masalah China.

Dalam kesempatan itu, China menyatakan melindungi kebebasan 55 kelompok etnis minoritas di sana.

"Amerika mendesak China menghapus penahanan tidak berdasar, termasuk kamp penahanan di Xinjiang, dan segera membebaskan ratusan ribu, dan mungkin jutaan orang yang ditahan di sana," kata perwakilan AS, Mark Cassayre.

Wakil Australia dalam debat itu juga menyerukan kepada China untuk mengakhiri penahanan tanpa dasar hukum yang jelas di Xinjang. Australia mendesak kebebasan bergerak bagi warga Uighur dan Tibet, serta memberikan akses bagi media dan pejabat ke Xinjiang dan Tibet.

Baik AS maupun Australia juga menyerukan kepada China agar membebaskan beberapa pegiat HAM yang dipenjarakan. Cassayre secara khusus menyebut nama-nama pegiat, yakni Wang Quanzhang, Ilham Tohti, and Huang Qi.

Sekitar 1.000 warga Tibet dan Uighur dari seluruh Eropa melakukan protes di luar kantor PBB di Jenewa (Swiss) selama debat HAM tersebut.

Mereka membawa plakat bertuliskan "STOP China ethnic cleansing of Uighurs" (Hentikan Pembasmian etnis China terhadap warga Uighur) dan "Tibet dying, China lies" (Tibet sekarat, China berbohong).

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut