WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada awal pekan ini mengumumkan Operasi Penjaga Kemakmuran. Operasi itu menurutnya sebagai respons terhadap serangan kelompok Houthi di Laut Merah, belakangan ini.
Laman Alarabiyah melansir, negara-negara yang tergabung dalam gugus tugas angkatan laut tersebut adalah Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
Jenderal Tertinggi Sudan Tolak Gencatan Senjata, Pilih Balas Dendam pada RSF
“Meningkatnya serangan Houthi yang berasal dari Yaman baru-baru ini mengancam kebebasan perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional,” kata Austin dalam sebuah pernyataan, Senin (18/12/2023).
Dia mengatakan, Laut Merah adalah jalur perairan penting bagi kebebasan navigasi dan koridor komersial utama yang memfasilitasi perdagangan internasional. Menurut menhan Amerika Serikat itu, negara-negara yang berupaya menjunjung kebebasan navigasi perlu bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kelompok pemberontak asal Yaman itu.
Perangi Houthi, Kapal Perang AS hingga Prancis Patroli Bersama di Laut Merah
Austin juga mengungkapkan, negara-negara yang disebutkan di atas telah berjanji untuk bersama-sama mengatasi tantangan keamanan di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden. “Dengan tujuan memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara dan memperkuat keamanan dan kemakmuran regional,” ujarnya.
Para pejabat AS mengatakan, mereka sedang mencari cara untuk memperluas satuan tugas yang sudah ada, yaitu Satuan Tugas Gabungan 153 (CTF-153), yang saat ini bermarkas di Bahrain. Saat ini, CTF-153 memiliki 39 negara anggota.
AS Tak Berkutik Houthi Berulah di Laut Merah, Ada Apa?
Kelompok Houthi yang didukung Iran telah melakukan serangan rudal dan proyektil lainnya ke Israel sejak meningkatnya eskalasi konflik antara Hamas dan Israel sejak 7 Oktober.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku