Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tembakkan Rudal Antarbenua Minuteman III ke Pasifik tanpa Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

AS Kehabisan Uang untuk Ukraina, Dukungan Eropa Tak Akan Cukup Bantu Kiev Lawan Rusia

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:55:00 WIB
AS Kehabisan Uang untuk Ukraina, Dukungan Eropa Tak Akan Cukup Bantu Kiev Lawan Rusia
Asap hitam membubung di atas Kota Kiev, Ukraina, setelah serangan rudal Rusia, beberapa bulan lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa (19/3/2024) akan berusaha meyakinkan sekutu-sekutu Eropa bahwa Washington DC masih berkomitmen untuk mendukung Ukraina. Upaya tersebut dia lakukan tatkala Amerika Serikat pada dasarnya telah kehabisan uang untuk terus mempersenjatai Kiev.

Reuters melansir, Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson, sampai hari ini tetap enggan menggelar pemungutan suara untuk menyetujui RUU terkait tambahan dana sebesar 60 miliar dolar AS sebagai paket bantuan baru untuk Ukraina. Sementara Gedung Putih telah berusaha keras untuk menemukan cara lain untuk tetap mengirim bantuan ke Kiev.

Austin hari ini akan memimpin pertemuan bulanan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG), yang diadakan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Rapat itu bakal dihadiri sekitar 50 sekutu yang secara militer mendukung Ukraina.

Pentagon (Departemen Pertahanan AS) menyatakan, Austin akan menegaskan kembali bahwa Washington DC tetap berkomitmen membantu Ukraina. Akan tetapi, para pejabat mengatakan, kurangnya dana yang tersedia sudah berdampak pada situasi di medan perang Ukraina. Sementara pada saat yang sama, pasukan Ukraina harus mengelola sumber daya militer mereka yang makin menipis.

“Saya pikir para sekutu kami sangat menyadari situasi pendanaan kami (AS) dan orang-orang Ukraina bahkan lebih mengetahuinya dari siapa pun karena kekurangan yang diakibatkan karena kami tidak mampu memasoknya,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara secara anonim kepada Reuters.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut