Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

AS Keluar dari INF, Rusia Kembangkan Rudal Hipersonik Jarak Menengah

Minggu, 03 Februari 2019 - 17:27:00 WIB
AS Keluar dari INF, Rusia Kembangkan Rudal Hipersonik Jarak Menengah
Peluncuran rudal dari sistem Iskander Rusia. AS menyatakan 9M729, salah satu rudal yang diluncurkan Iskander, melanggar INF. (Foto: Sputnik/Stringer)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia akan mengembangkan rudal jarak menengah jenis baru setelah Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) 1987 ditangguhkan. Keputusan itu datang sebagai tanggapan terhadap Amerika Serikat (AS) yang menarik diri dari tanggung jawabnya atas perjanjian INF.

"Saya setuju dengan proposal untuk membuat rudal jarak menengah hipersonik berbasis darat," kata Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (3/2/2019).

Dia juga mendukung saran militer untuk membuat model rudal jelajah Kalibr yang berbasis di darat, yang saat ini dipasang di pesawat, kapal perang, dan kapal selam.

Namun, Putin menjelaskan, jika Rusia mengakuisisi rudal jarak pendek dan menengah, mereka tidak akan mengerahkannya ke Eropa atau wilayah lain di dunia, kecuali AS terlebih dahulu melakukannya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menjelaskan bahwa membuat senjata baru itu akan menjadi tindakan pembalasan terhadap AS. Shoigu menuding AS mengembangkan rudal jarak pendek dan jarak menengahnya sendiri dalam pelanggaran nyata dari Perjanjian INF.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, juga menekankan bahwa AS melakukan pelanggaran langsung atas perjanjian yang ditandatangani pada 1987 itu. AS menempatkan peluncur Mk 41 di Eropa sebagai bagian dari program pertahanan rudal AS.

Peluncur itu benar-benar mampu membawa rudal Tomahawk jarak menengah dan dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa modifikasi.

Putin mengumumkan sebelumnya bahwa Rusia menghentikan keikutsertaannya dalam Perjanjian INF. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas penangguhan enam bulan perjanjian oleh AS.

Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (INF) melarang semua rudal darat dengan jarak antara 500 dan 5.500 km, serta peluncur mereka. AS mengancam akan membatalkan kesepakatan, kecuali Rusia menghentikan pengujian dan menyerahkan rudal 9M729, yang menurut AS melebihi batas yang diizinkan.

Rusia membantah tuduhan itu, dengan menegaskan bahwa tes itu dilakukan sesuai dengan perjanjian.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut