AS Kirim Kapal Perang Amfibi dan Jet Tempur F-35 ke Latihan Perang dengan Korsel
SEOUL, iNews.id - Kapal perang amfibi serbu turut bergabung dengan pasukan Korea Selatan (Korsel) dan AS dalam latihan pendaratan amfibi terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir.
'USS Makin Island' berlabuh di sebuah pangkalan angkatan laut di kota pelabuhan tenggara Busan pada Rabu (22/3/2023) untuk bergabung dengan latihan Ssangyong. Latihan tersebut dimulai di dekat Pohang di pantai timur Korsel pada Senin (20/3/2023) dan akan berlangsung hingga Senin (3/4/2023).
"Sekitar 12.000 pelaut dan marinir dari kedua negara akan ambil bagian, demikian pula 30 kapal perang, 70 pesawat terbang, dan 50 kendaraan serbu amfibi," kata militer Korsel Kamis (23/3/2023).
Beberapa jam sebelum kapal berlabuh, Korut menembakkan empat rudal jelajah di lepas pantai timurnya. Peluncuran itu sebagai bentuk protes nyata atas latihan yang sedang berlangsung oleh AS dan Korsel.
Komandan Makin Island, Kapten Tony Chavez mengatakan, peluncuran itu bersifat 'eskalasi'. Latihan gabungan dengan Korsel ini ditujukan untuk menanggapi krisis jika diperlukan.
“Tidak masalah dari mana datangnya ancaman itu. Kami memastikan bahwa kami mampu mengumpulkan pasukan untuk mempertahankan keunggulan maritim dan udara serta mempertahankan Asia Timur Laut atau seluruh kawasan Indo-Pasifik,” kata Chavez kepada wartawan di atas kapal.
Makin Island membawa 10 pesawat tempur siluman F-35 dan puluhan kendaraan lapis baja. Dek sumur kapal dapat digenangi air untuk memberikan akses langsung ke laut. Hal itu memungkinkannya untuk meluncurkan dan memulihkan kapal pendarat dan kendaraan amfibi lainnya.
"Hal terbesar adalah kami memiliki semua Marinir. Kita bisa membawa mereka ke sini dan menempatkannya di darat untuk merebut suatu daerah jika kita harus," kata pejabat urusan publik Makin Island, Letnan Jarred Reid-Dixon.
Sekutu dijadwalkan untuk menyelesaikan 11 hari latihan musim semi reguler mereka, yang disebut Freedom Shield 23, pada Kamis (23/3/2023). Namun mereka memiliki latihan lapangan lainnya yang berlanjut dengan nama Warrior Shield.
Pyongyang telah lama marah pada latihan yang dilakukan oleh pasukan Korsel dan AS dengan menyebut mereka sedang mempersiapkan invasi ke Korut. Sebaliknya, Korsel dan AS mengatakan latihan itu murni defensif.
Pekan lalu, Korut menembakkan rudal balistik antarbenua ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang. Peluncuran itu sebagai peringatan kepada musuh.
Mereka juga melakukan simulasi serangan balik nuklir terhadap AS dan Korsel selama akhir pekan.
Editor: Umaya Khusniah