Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

AS Kutuk Pembataian Israel di Rafah tapi Tetap Dukung Operasi Militer Zionis

Rabu, 29 Mei 2024 - 13:58:00 WIB
AS Kutuk Pembataian Israel di Rafah tapi Tetap Dukung Operasi Militer Zionis
Amerika Serikat mengutuk serangan Israel ke tenda pengungsian di Rafah, Gaza, namun tak akan mengubah kebijakn terhadap Israel (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan Israel terhadap tenda pengungsian di zona kemanusiaan Al Mawasi, Jalur Gaza, Selasa (28/5/2024). Meski demikian AS tak akan mengubah kebijakannya mendukung negara Yahudi tersebut.

Serangan brutal dan biadab pasukan Zionis itu menewaskan sedikitnya 21 orang, 12 di antaranya adalah perempuan.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menegaskan pemerintah  mengutuk hilangnya nyawa warga sipil Palestina, namun memberi kesempatan kepada Israel terus menyelidiki serangan tersebut.

“Kami tidak ingin melihat satu pun nyawa tak berdosa terenggut dan saya agak tersinggung dengan pertanyaan itu. Tidak adanya korban sipil merupakan korban yang sesuai,” kata Kirby, setelah ditanya soal banyaknya jenazah yang hangus terbakar. 

Dia menambahkan Presiden Joe Biden juga melihat video dan foto yang beredar sebelum menbuat pertimbangan untuk mengubah kebijakan.

“Kita tak menutup mata dengan kejadian ini, juga bukan sesuatu yang kita abaikan atau biarkan untuk menyampaikan kepada teman-teman Israel akhir pekan ini sebagai akibat dari serangan tersebut. Sekarang mereka sedang menyelidikinya. Jadi mari kita beri mereka kesempatan menyelidiki dan melihat apa yang mereka hasilkan,” ujarnya, lagi.

Namun dia menegaskan dukungan AS terhadap perang Israel di Jalur Gaza tidak akan berubah. Dia beralasan serangan Israel sejauh ini bukan operasi darat besar-besaran yang menjadi garis merah dari Presiden Biden.

“Kami belum melihat mereka melakukan hal itu saat ini, tapi kami mengawasinya dengan cermat. Semua yang kami lihat maupun yang tidak bisa disaksikan, memberi tahu kami bahwa mereka tidak melakukan operasi darat besar-besaran di pusat-pusat populasi di pusat Rafah,” ujarnya.

Israel mengebom tenda pengungsian di Gaza selatan, pertama pada Minggu (26/5/2024) malam menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Banyak korban hangus akibat pengeboman yang menyebabkan tenda-tenda terbakar.

Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal Al Sultan.

Kemudian pada Selasa (27/5/2024), serangan tank Israel terhadap tenda pengungsian di zona kemanusiaan Al Mawasi menewaskan sedikitnya 21 orang. 

Saksi mata mengatakan, empat tank Israel menembakkan proyektil ke tenda-tenda kamp pengungsian.

Ironisnya, Al Mawasi merupakan zona kemanusiaan yang diperluas, disiapkan Israel untuk menampung pengungsi yang dievakuasi dari Rafah terkait operasi darat ke kota perbatasan dengan Mesir. 

Terlebih lagi serangan brutal itu dilakukan 2 hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi ke Rafah. Serangan tersebut merupakan pembangkangan terang-terangan Israel terhadap perintah pengadilan tertinggi PBB itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut