AS Luncurkan Bantuan Militer Lagi ke Ukraina, Rusia: Washington Makin Dalam Terlibat Konflik 

MOSKOW, iNews.id - Paket bantuan militer baru AS senilai 325 juta dolar AS atau sekitar Rp4,8 triliun mendorong Washington lebih dalam terjun ke jurang konflik. 

"Amerika Serikat semakin dalam dan semakin dalam ke jurang krisis Ukraina," kata Duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, Rabu (14/6/2023) pagi. 

Baca Juga

Surat dari 100 Tentara dan Perwira Cadangan Israel Ungkap Keruntuhan Nilai Prajurit Zionis

Paket tersebut, yang mencakup amunisi untuk sistem pertahanan udara dan kendaraan. Dalam sepekan terakhir, pasukan Ukraina kehilangan beberapa tank dan kendaraan lapis baja yang disediakan oleh sekutu barat.

"Rupanya, para ahli strategi dari AS entah bagaimana tidak mengerti bahwa tidak ada jumlah senjata, berapa pun keterlibatan tentara bayaran, yang dapat membalikkan keadaan selama operasi militer khusus (Rusia)," kata Antonov lagi.

Baca Juga

AS Siapkan Bantuan Militer untuk Ukraina Senilai Rp29 Triliun, Didominasi Amunisi Pertahanan Udara

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", bukan perang. Sebaliknya, Kiev dan sekutu menyebutnya sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan untuk merebut tanah.

AS, Uni Eropa, dan sekutu Ukraina lainnya telah mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar ke Kiev sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Baca Juga

AS Segera Luncurkan Bantuan Militer Rp4 Triliun untuk Ukraina, Kebanyakan Berupa Amunisi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (13/6/2023) menyambut gembira bantuan baru AS. Melalui akun Twitternya, Zelensky mengatakan, itulah yang dibutuhkan pasukan pertahanan Ukraina. 

"Sebuah 'bantuan efektif dalam membebaskan wilayah yang sementara diduduki oleh agresor Rusia," katanya.

Baca Juga

AS Gelontorkan Lagi Bantuan Militer untuk Ukraina Senilai Rp5,6 Triliun

Editor: Umaya Khusniah