Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

AS Masukkan 14 Perusahaan Teknologi China dalam Daftar Hitam Penindasan Muslim Uighur

Jumat, 09 Juli 2021 - 21:45:00 WIB
AS Masukkan 14 Perusahaan Teknologi China dalam Daftar Hitam Penindasan Muslim Uighur
Kamp pengasingan muslim Uighur di Xinjiang yang disebut China sebagai tempat pelatihan vokasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan 14 perusahaan China ke daftar hitam atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap muslim Uighur di Xinjiang.

Departemen Perdagangan AS menyatakan, perusahaan-perusahaan itu terlibat dalam kejahatan dan pelanggaran HAM terkait penindasan, penahanan massal, serta pemantauan menggunakan teknologi canggih yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya di Wilayah Otonomi Xinjiang.

Perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya China Academy of Electronics and Information Technology, Xinjiang Lianhai Chuangzhi Information Technology, Shenzhen Cobber Information Technology, Xinjiang Sailing Information Technology, Beijing Geling Shentong Information Technology, Shenzhen Hua'antai Intelligent Technology, dan Chengdu Xiwu Security System Alliance.

Dengan masuknya 14 perusahaan tersebut, sejauh ini ada 34 entitas bisnis, termasuk beberapa dari Rusia dan Iran serta lima lainnya yang secara langsung mendukung program modernisasi militer China, masuk daftar hitam.

"Departemen Perdagangan terus berkomitmen untuk mengambil tindakan kuat dan tegas, menargetkan entitas yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang atau yang menggunakan teknologi AS untuk mendorong upaya modernisasi militer China," kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dikutip dari Reuters, Jumat (9/7/2021).

Daftar tersebut juga mencakup delapan entitas yang memfasilitasi ekspor barang-barang AS ke Iran serta enam entitas atas keterlibatan mereka dalam pengadaan komponen elektronik asal AS, kemungkinan sebagai kelanjutan dari program militer Rusia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut