Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

AS Merasa Ditipu Arab Saudi gara-gara Keinginannya Tak Dipenuhi OPEC+

Kamis, 27 Oktober 2022 - 06:28:00 WIB
AS Merasa Ditipu Arab Saudi gara-gara Keinginannya Tak Dipenuhi OPEC+
Ilustrasi hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi. (Foto: Dok. 2020)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak, baru-baru ini, dianggap bertentangan dengan pembicaraan antara AS dan Arab Saudi sebelumnya. Koordinator Komunikasi Strategis Gedung Putih, John Kirby mengklaim, pembicaraan kala itu menyinggung tentang peningkatan produksi minyak.

“(Keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak) tentu saja tidak sesuai dengan pembahasan yang kami lakukan (dengan Arab Saudi),” kata Kirby saat jumpa pers di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (26/10/2022) waktu AS.

Menurut dia, Amerika Serikat telah membahas masalah peningkatan produksi minyak dengan pemimpin Arab Saudi sebelum dan selama kunjungan Presiden Joe Biden ke kerajaan gurun pasir itu pada Juli. Kirby mengatakan, dalam pertemuan kala itu, ada semacam kesepakatan soal peningkatan produksi minyak.

Sebelumnya pada Rabu, New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Biden mengira telah mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak. Namun, kini Washington DC merasa ditipu ketika OPEC+ kemudian membuat keputusan yang sebaliknya.

Pada awal bulan ini, OPEC+ dengan suara bulat sepakat untuk menurunkan produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari mulai November. Langkah itu sebagai tanggapan atas ketidakpastian di pasar energi global. Namun, Amerika Serikat mengutuk keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut.

Washington DC menyebut pemangkasan produksi minyak itu sebagai kebijakan yang picik di tengah kenaikan harga energi di Amerika Serikat dan Eropa. Tak tanggung-tanggung, AS juga menuduh Arab Saudi telah tunduk kepada Rusia.

Riyadh menolak tuduhan itu. Kerajaan Arab itu menyatakan, keputusan untuk memangkas produksi minyak semata-mata untuk menstabilkan pasar global di tengah penurunan permintaan yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi di seluruh dunia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut