AS Perbarui Lembar Fakta di Situs Web, Tak Mendukung Kemerdekaan Taiwan dari China
TAIPEI, iNews.id - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) memperbarui lembar fakta soal Taiwan. Disebutkan AS tak mendukung kemerdekaan Taiwan, wilayah yang disebut China sebagai provinsinya itu.
Deplu AS bulan lalu mengubah kalimat di situs webnya di Taiwan, menghapus pernyataan yang tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dan mengakui wilayah itu sebagai bagian dari China. Deplu menegaskan perubahan pada lembar fakta itu tidak mencerminkan perubahan dalam kebijakan AS. Pernyataan di situs web diubah, mengembalikan kalimat "Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan".
Perubahan tersebut pertama kali dilaporkan kantor berita Taiwan, Central News Agency, Jumat (3/6/2022). Namun pembaruan kalimat dilakukan pada 28 Mei, sebagaimana tertera di bagian atas lembar fakta.
Juru Bicara Deplu AS Ned Price pada Mei lalu menegaskan kembali bahwa negaranya tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
"Kami telah berulang kali memperjelas hal ini baik di depan umum maupun secara pribadi," ujarnya.
Secara de facto Taiwan sudah menjadi wilayah merdeka, meski tak mendapat pengakuan internasional. AS juga tidak memiliki hubungan formal dengan Taipei, meski menjadi pendukung utama pertahanan wilayah itu dari ancaman serangan China.
Nama resmi Taiwan tetap Republik China, sebagaimana diadopsi oleh pemerintahan usai melarikan diri dari China daratan pada 1949 setelah kalah dalam perang saudara melawan pasukan Komunis.
Parlemen China pada 2005 mengesahkan undang-undang yang memberi dasar hukum bagi pemerintah untuk melakukan tindakan militer jika Taiwan memisahkan diri.
Namun Taiwan menegaskan sebanyak 23 juta penduduknya memiliki hak untuk memutuskan masa depan sendiri. Rakyat Taiwan ingin perdamaian namun akan membela diri jika diserang.
Editor: Anton Suhartono