Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pasukan Suriah Tangkap Pemimpin Senior ISIS Taha Al Zoubi
Advertisement . Scroll to see content

AS: Presiden Assad Masih Simpan Sisa-Sisa Senjata Kimia di Suriah

Jumat, 20 April 2018 - 10:11:00 WIB
AS: Presiden Assad Masih Simpan Sisa-Sisa Senjata Kimia di Suriah
Direktur Staf Gabungan militer AS, Jenderal Kenneth McKenzie. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan rezim Pemerintah Suriah masih mampu melakukan serangan gas kimia, meskipun dalam level yang terbatas. Direktur Staf Gabungan militer AS, Jenderal Kenneth McKenzie, mengatakan, rezim Presiden Bashar Al Assad masih menyimpan sisa-sisa senjata kimia di berbagai lokasi di seluruh negeri.

"Mereka akan memiliki kemampuan melakukan serangan terbatas di masa depan. Namun ketika mereka memikirkan serangan-serangan itu, mereka melihat melewati bahu mereka dan menjadi khawatir jika kami melihat mereka, dan kami memiliki kemampuan untuk menyerang mereka lagi jika diperlukan," kata McKenzie, seperti dilansir AFP, Jumat (20/4/2018).

Juru bicara Pentagon Dana White mengatakan, saat ini belum ada indikasi lain yang menunjukkan rezim Assad mempersiapkan serangan senjata kimia lainnya.

"Assad harus tahu dunia tidak akan menolerir penggunaan senjata kimia dalam keadaan apa pun," ujar White.

Pada 13 April, AS, Inggris, dan Prancis bersama-sama menembakkan lebih dari 100 rudal jelajah di tiga lokasi di Suriah, termasuk pusat penelitian besar di Damaskus, sebagai tanggapan atas dugaan serangan sejata kimia di Douma yang menewaskan lebih dari 40 orang.

Menurut gambaran satelit yang ditampilkan oleh Pentagon, ketiga lokasi tersebut hancur total.

"Kami mencapai tingkat keberhasilan yang kami inginkan terhadap ketiga target tersebut. Kami yakin ada beberapa gas klorin dan mungkin sarin di semua lokasi itu," kata McKenzie.

Jenderal bintang tiga itu menambahkan, rezim Suriah saat ini sudah kembali ke kondisi normal.

"Saya pikir kami tidak berusaha mengubah keseimbangan strategis konflik Suriah dengan serangan-serangan itu. Kami berusaha mengirim pelajaran bahwa meracuni perempuan dan anak-anak adalah praktik," kata dia, menambahkan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut