Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB
Advertisement . Scroll to see content

AS Siap Berunding Lagi soal Nuklir, Iran Sikapi dengan Dingin

Jumat, 19 Februari 2021 - 14:42:00 WIB
AS Siap Berunding Lagi soal Nuklir, Iran Sikapi dengan Dingin
Mohammad Javad Zarif (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat siap untuk kembali ke meja perundingan dengan Iran membahas kelanjutan perjanjian nuklir 2015, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan yang juga diteken oleh lima negara lain, pada Mei 2018. Sejak itu Iran meningkatkan pengayaan uranium di atas kesepakatan JCPOA memicu kekhawatiran negara itu menjadikan nuklir untuk persenjataan.

Keputusan AS untuk kembali berdialog mencerminkan perubahan sikap dalam pemerintahan di bawah Joe Biden

Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dalam konferensi video dengan menteri luar negeri Inggris, Prancis, dan Jerman atau dikenal dengan E3, menegaskan, posisi Biden adalah membawa AS kembali ke JCPOA jika Iran mau mematuhi sepenuhnya kesepakatan tersebut.

"Jika Iran kembali ke kepatuhan yang ketat dengan komitmennya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama dan siap untuk kembali berdiskusi dengan Iran," demikian pernyataan bersama keempat negara, dikutip dari Reuters, Jumat (19/2/2021).

Sementara itu Iran bereaksi dingin atas sikap terbaru AS tersebut. Selain AS, Inggris, Jerman, dan Prancis, JCPOA juga diteken oleh Rusia dan China, dua negara sekutu dekat Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, AS yang harus mengambil langkah pertama sebelum meminta negaranya mematuhi kesepakatan.

"Alih-alih menyesatkan dan membebani Iran, E3/UE (Uni Eropa) harus mematuhi komitmennya dan menuntut diakhirinya warisan Trump tentang #EconomicTerrorism melawan Iran," kata Zarif, dalam cuitan.

Zarif sebelumnya mengisyaratkan keterbukaan untuk berdialog dengan AS dan pihak lain untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Iran mulai melanggar kesepakatan pada 2019, setahun setelah Trump menarik diri dari JCPOA disusul dengan menerapkan kembali sanksi yang memukul perekonomian Negara Para Mullah.

Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Biden akan menanggapi secara positif setiap undangan dari Uni Eropa untuk membicarakan isu Iran.

"Kami siap untuk hadir jika pertemuan seperti itu akan berlangsung," kata pejabat tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut