AS Tak Lihat Ada Ancaman China ke Taiwan dalam Waktu Dekat, tapi Siap jika Perang Pecah
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) tidak melihat ancaman dari China terhadap Taiwan. Namun AS menyatakan siap mempertahankan Taiwan jika memang diserang oleh China.
“Saya tidak melihat adanya ancaman yang akan segera terjadi. Mudah-mudahan itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah terwujud,” kata Sekretaris Angkatan Udara AS, Frank Kendall di sela-sela konferensi teknologi pertahanan di Singapura, Kamis (23/3/2023).
Ketegangan meningkat antara dua kekuatan besar, saat China menjadi lebih agresif dalam klaim teritorialnya atas Taiwan dan di Laut China Selatan. Sementara AS menopang aliansi di seluruh kawasan Asia-Pasifik untuk melawan pengaruh Beijing.
"Siapa pun yang memikirkan tindakan agresi yang akan melibatkan AS telah membuat kesalahan yang sangat serius," katanya.
Beijing marah ketika mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan tahun lalu. China pun meluncurkan latihan militer di sekitar pulau itu. Beijing melihat Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari China.
Kendall mengatakan China telah melakukan 'sejumlah hal yang cukup agresif', termasuk 'memiliterisasi' Laut China Selatan, yang merupakan koridor perdagangan strategis di mana beberapa negara memiliki klaim yang tumpang tindih.
China mengklaim sebagian besar jalur air itu sebagai wilayahnya. Shanghai juga mengatakan, AS merupakan pendorong militerisasi terbesar di wilayah tersebut.
Kendall juga menunjuk kehadiran balon pengintai China yang dicurigai di wilayah udara AS pada Februari lalu sebagai 'tindakan agresi'. Namun demikian, itu bukan ancaman militer yang serius dan tidak mungkin terjadi lagi.
Beijing membantah balon itu adalah pesawat mata-mata pemerintah.
Militer China pada Kamis mengatakan pihaknya memantau dan mengusir kapal perusak AS yang secara ilegal memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel di Laut China Selatan. Sebaliknya, Angkatan Laut AS mengatakan pernyataan China tidak akurat.
Editor: Umaya Khusniah