Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

AS Tambah Sanksi untuk Rusia Imbas Invasi ke Ukraina, Apa Saja?

Jumat, 25 Februari 2022 - 03:33:00 WIB
AS Tambah Sanksi untuk Rusia Imbas Invasi ke Ukraina, Apa Saja?
Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi tambahan yang keras untuk Rusia imbas invasi habis-habisan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Biden menyebut, invasi Rusia ke Ukraina merupakan momen berbahaya bagi seluruh Eropa, dan bahwa dia telah memberi wewenang kepada pasukan yang telah disiagakan untuk dikerahkan ke Jerman.

"Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan merugikan Rusia. Putin akan menjadi paria di panggung internasional," tuturnya.

Adapun pengumumannya mewakili tahap kedua sanksi besar terhadap Rusia sejak Putin mendeklarasikan dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan mengirim pasukan ke sana pada awal pekan ini.

AS juga telah telah memperingatkan akan memulai gelombang sanksi terhadap Moskow jika lebih lanjut menginvasi Ukraina, dan serangan militer penuh Rusia yang diluncurkan pada hari Kamis menyebabkan putaran terakhir hukuman Barat.

Inggris juga meluncurkan langkah-langkah baru yang menargetkan bank, anggota lingkaran dalam Putin dan orang-orang sangat kaya yang menikmati gaya hidup London yang mewah. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kepada parlemen bahwa para pemimpin telah sepakat untuk bekerja sama untuk 'memaksimalkan harga ekonomi' yang akan dibayar Putin.

Pada hari Rabu Washington memberlakukan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab untuk membangun pipa gas Nord Stream 2 Rusia, dan pada hari Selasa itu menjatuhkan sanksi kepada dua lembaga keuangan besar Rusia dan utang negara Rusia bersama dengan beberapa anggota elit Rusia dan anggota keluarga mereka.

Biden telah menghadapi tekanan politik di dalam negeri untuk menjatuhkan sanksi sebelum Putin menyerbu. Gedung Putih telah membuka pintu bagi diplomasi, bahkan pada prinsipnya telah menyetujui pertemuan puncak antara presiden dan Putin sebelumnya jika Rusia tidak menyerang.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut