AS Tarik Sejumlah Diplomat dari Dontesk Ukraina Timur
WASHINGTON DC, iNews.id – Sejumlah staf AS di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mulai ditarik dari Kota Donetsk yang dikuasai kelompok pemberontak di Ukraina Timur pada Minggu (13/2/2022). Penarikan para diplomat Amerika itu berlangsung di tengah kekhawatiran Barat akan kemungkinan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Seorang saksi mata Reuters mengatakan, para staf AS di OSCE diberangkatkan dari Dontesk dengan menggunakan mobil. Sampai berita ini ditulis, OSCE belum menanggapi permintaan komentar dari wartawan.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan sekutunya telah mendesak warganya agar segera meninggalkan Ukraina demi menghindari invasi Rusia. Menurut analisis Barat, ada kemungkinan Moskow melancarakan agresi ke Kiev, termasuk lewat serangan udara. Menlu AS Antony Blinken bahkan telah memperingatkan bahwa serangan Rusia itu dapat terjadi kapan saja.
Sementara itu, Rusia menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan.
Kepala Departemen Urusan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk mengatakan, negara-negara NATO dianggap telah mengarang “mitos” tentang ancaman invasi Rusia ke Ukraina. Padahal, Moskow hanya menuntut jaminan keamanan dari Barat agar tak memperluas pengaruh militer di kawasan Eropa Timur.
Untuk diketahui, CIS adalah organisasi antarpemerintahan yang dibentuk oleh negara-negara bekas Uni Soviet yang berada di Eropa Timur dan Asia.
“Secara umum, orang mendapat kesan bahwa setelah Rusia menuntut jaminan keamanan dari Barat, negara-negara NATO dengan sengaja mengarang dan membesar-besarkan mitos tentang ancaman invasi Rusia ke Ukraina,” kata Polishchuk kepada kantor berita Sputnik, Sabtu (12/2/2022).
Editor: Ahmad Islamy Jamil