NEW YORK, iNews.id - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam penyelidikan pesawat Boeing Ukraina yang jatuh di Iran. Hal itu disampaikan Kamis (9/1/2020).
Dalam pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya, dewan yang disebut NTSB itu menyatakan sudah menerima pemberitahuan resmi dari Iran mengenai kecelakaan yang terjadi pada Rabu (7/1/2020).
Anggota Kongres AS Ilhan Omar Ubah Tahun Kelahiran, Akankah Dideportasi?
Pesawat itu, Boeing 737 buatan AS, jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Teheran, dan tak lama setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS.
"NTSB menunjuk perwakilan terakreditasi untuk penyelidikan kecelakaan itu," demikian pernyataan dewan, seperti dilaporkan AFP.
BACA JUGA:
Pesawat Angkut 176 Penumpang Jatuh dan Meledak di Iran, Warga Mengira Serangan Balasan AS
Pesawat Ukraina Angkut 180 Penumpang Jatuh di Iran, Diduga karena Masalah Teknis
Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, Intelijen Sebut Tak Ada Indikasi akibat Tembakan Rudal
"NTSB terus memantau situasi di sekitar kecelakaan itu dan mengevaluasi tingkat partisipasinya dalam penyelidikan, yang akan dipimpin oleh Iran," kata pernyataan itu.
"Seperti halnya penyelidikan di mana NTSB terlibat, agensi tidak akan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu."
Pesawat maskapai Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas di bandara Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu mengangkut 180 penumpang dan kru menuju Kiev, Ukraina.
Insiden pesawat jatuh ini menewaskan 176 orang, yakni 167 penumpang dan sembilan kru. Sebagian besar korban berasal dari Iran dan Kanada.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku