Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

AS Tuduh China Berusaha Curi Data Penelitian Vaksin Virus Corona melalui Hacker

Selasa, 12 Mei 2020 - 06:50:00 WIB
AS Tuduh China Berusaha Curi Data Penelitian Vaksin Virus Corona melalui Hacker
FBI menyebut ada upaya pencurian data penelitian vaksin virus corona oleh China (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Biro Penyelidikan Federal (FBI) Amerika Serikat dan para ahli keamanan siber yakin para hacker China mencoba mencuri hasil penelitian untuk mengembangkan vaksin virus corona.

The New York Times dan Wall Street Journal melaporkan, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri akan merilis peringatan mengenai upaya peretasan yang dilakukan China. Peringatan resmi akan disampaikan dalam beberapa hari.

Disebutkan pula para peretas juga menargetkan informasi dan hak kekayaan intelektual tentang perawatan dan pengujian vaksin Covid-19.

Beberapa pejabat AS menuduh para peretas tersebut terkait dengan pemerintah China.

Presiden Donald Trump saat dimintai komentarnya mengenai laporan dua media tersebut menunjukkan gelagat belum mengetahui.

“Apa lagi yang baru dari China? Apa lagi yang baru, ceritakan ke saya. Saya tidak senang dengan China. Kami mengikuti dengan sangat cermat," ujarnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (12/5/2020).

Sementara itu Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menepis tuduhan tersebut dengan mengatakan negaranya dengan tegas menentang semua serangan dunia maya.

"Kami memimpin dunia dalam penanganan Covid-19 dan penelitian vaksin. Tidak bermoral menuduh China dengan rumor dan fitnah tanpa adanya bukti," kata Zhao.

Sebelumnya The New York Times mengungkap peretasan ini merupakan awal serangan balik. Para ahli siber dari Komando Siber ​​Pentagon dan Badan Keamanan Nasional dilaporkan mengetahuinya.

Pekan lalu dalam sebuah pesan bersama, Inggris dan Amerika Serikat memperingatkan meningkatnya serangan di dunia maya terhadap para profesional kesehatan yang terlibat dalam penanganan virus corona.

Upaya ini dilakukan kelompok terorganisasi yang sering dikaitkan dengan aktor-aktor pemerintahan.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris dan Badan Keamanan Infrastruktur Siber AS menyatakan, mereka telah mendeteksi taktik pelacakan kata sandi berskala besar. Peretas mencoba mengakses akun melalui kata sandi yang umum digunakan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut