Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

AS: Ukraina Telah Kehilangan Kekuatan di Medan Perang

Rabu, 20 Maret 2024 - 06:33:00 WIB
AS: Ukraina Telah Kehilangan Kekuatan di Medan Perang
Tentara Ukraina saat menghadapi pertempuran di Wilayah Luhansk, tahun lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id - Ukraina disebut telah kehilangan kekuatan di medan perang karena terputusnya bantuan militer dan keuangan dari AS. Hal itu disampaikan Juru Bicara Gedung Putih  Karine Jean-Pierre, pada Selasa (19/3/2024). 

“Karena kelambanan Kongres (Parlemen AS) selama beberapa bulan terakhir, Ukraina sebenarnya kehilangan kekuatan di medan perang. Itu karena kelambanan kita,” kata Jean-Pierre dalam konferensi pers di Washington DC. 

Kongres AS menemui jalan buntu selama berbulan-bulan mengenai rancangan undang-undang (RUU) tambahan bantuan luar negeri yang akan menyediakan paket dana untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan. Meskipun Senat AS telah menyetujui RUU senilai 95 miliar dolar AS itu bulan lalu, Ketua DPR Mike Johnson menolak membawanya ke DPR untuk disetujui lewat pemungutan suara. 

Sebelumnya, Reuters melansir bahwa AS pada dasarnya telah kehabisan uang untuk terus mempersenjatai Kiev. Namun, Gedung Putih terus berusaha keras menemukan cara untuk mengirim bantuan ke Kiev. 

Pada Selasa, Menhan AS Lloyd Austin  memimpin pertemuan bulanan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG), yang diadakan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Rapat itu dihadiri sekitar 50 sekutu yang secara militer mendukung Ukraina. 

Dalam konferensi pers bersama di Berlin pada Jumat(15/3/2024) pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina. Saat ini, pasukan Kiev sedang kekurangan amunisi menghadapi pertempuran terberat melawan agresi militer Rusia

Dukungan Eropa tersebut menjadi semakin penting karena Biden tidak bisa mendapatkan paket bantuan besar untuk Ukraina melalui Kongres AS. Apalagi, sebagian besar perhatian kebijakan luar negerinya kini juga terfokus pada “proyek” perang Israel di Gaza. 

Namun para pejabat AS mengungkapkan, tanpa Amerika, dukungan Eropa terhadap Ukraina tidak akan cukup untuk melawan pasukan Rusia. “Tidak ada cara bagi para sekutu kami untuk benar-benar menggabungkan kekuatan untuk menutupi kurangnya dukungan AS,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS. 

Rusia secara konsisten memperingatkan Barat untuk tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina. Bagi Moskow, tindakan semacam itu hanya akan memperpanjang konflik. 

Rusia juga melihat konflik Ukraina sebagai perang hibrida yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama para sekutu Barat.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut