Aung San Suu Kyi Temui Pengacara jelang Sidang Dakwaan

NAYPYITAW, iNews.id - Pemimpin Myanmar yang digulingkan junta militer, Aung San Suu Kyi, melangsungkan pertemuan dengan pengacaranya, Rabu (31/3/2021). Pertemuan ini terjadi sehari sebelum Aung San Suu Kyi duduk di kursi persidangan besok.

Pengacara Suu Kyi, Min Min Soe, mengatakan, kliennya dalam keadaan sehat. Namun, Suu Kyi merasa keberatan karena harus berbicara melalui panggilan video di hadapan polisi sehingga dia ingin bertemu langsung secara privat dengan pengacara.

Baca Juga

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

"Amay (ibu) terlihat sehat, tubuhnya bugar dan kulitnya tampak bagus," kata Min Min Soe kepada Reuters dalam panggilan telepon, dikutip Rabu (31/3/2021).

Perempuan berusia 75 tahun itu ditangkap pada hari yang sama ketika militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. Sejak ditahan, Suu Kyi dihadapkan dengan berbagai dakwaan, mulai dari mengimpor enam alat komunikasi walkie talkie secara ilegal serta menggunakannya.

Baca Juga

Korban Tewas Demonstrasi Myanmar Tembus 500 Orang, Militer Gunakan Senjata Kaliber Besar

Dia juga didakwa karena menggelar pertemuan yang melanggar protokol Covid-19. Dia juga dituding memublikasikan informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau bahaya, serta dituduh menerima suap senilai 550.000 dolar AS (Rp8 miliar) saat masih menjabat, sebelumnya disebutkan 600.000 dolar AS.

Min Min Soe mengatakan, tuduhan itu hanyalah akal-akalan junta militer Myanmar, dan menganggap tuduhan tersebut sebagai lelucon. Sidang pengadilan Suu Kyi sedianya digelar pada 15 Maret, namun harus ditunda lantaran kurangnya akses internet di pengadilan setelah rezim militer sempat memutus arus komunikasi.

Baca Juga

Diserang Bom Molotov, Kantor Pusat Partai Aung San Suu Kyi Terbakar

Dalam melakukan kudeta, junta militer merebut kekuasaan dengan klaim bahwa partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), melakukan kecurangan pada pemilu November 2020. Sementara komisi pemilihan mengatakan pemilu yang dimenangkan NLD itu dipastikan adil.

Editor: Zen Teguh