Korban Tewas Demonstrasi Myanmar Tembus 500 Orang, Militer Gunakan Senjata Kaliber Besar
YANGON, iNews.id - Korban tewas akibat kekerasan pasukan keamanan Myanmar telah menembus 500 orang hingga Selasa (30/3/2021), terhitung sejak kudeta 1 Februari.
Hari paling berdarah sejak kudeta menggulingkan Aung San Suu Kyi jatuh pada Sabtu (27/3/2021), sebanyak 114 warga sipil tewas ditembak dalam sehari. Hari tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar ke-76.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyatakan, sepanjang Senin, 14 warga sipil tewas, delapan di antaranya berada di Distrik Dagon Selatan, Kota Yangon. Dengan demikian jumlah total korban tewas menjadi 510 orang.
Pasukan keamanan menembaki demonstran menggunakan senjata kaliber besar, termasuk untuk membersihkan barikade kantong berisi pasir yang digunakan untuk memblokade jalan.
Televisi pemerintah melaporkan, pasukan keamanan menggunakan senjata anti-huru hara untuk membubarkan kerumunan yang mereka sebut sebagai teoris kejam.
Seorang warga Dagon Selatan mengatakan suara tembakan masih terdengar hingga malam, menambah kekhawatiran jatuhnya lebih banyak korban.