Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Densus 88 Ungkap 1 dari 5 Tersangka Perekrut Anak ke Kelompok Teroris Terafiliasi ISIS
Advertisement . Scroll to see content

Australia Cabut Kewarganegaraan 5 Warganya yang Bergabung dengan ISIS

Kamis, 09 Agustus 2018 - 12:01:00 WIB
Australia Cabut Kewarganegaraan 5 Warganya yang Bergabung dengan ISIS
Pemerintah Australia khawatir warga negara mereka yang kembali ke rumah setelah bertempur bersama ISIS di luar negeri meningkat. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Australia mencabut kewarganegaraan lima orang yang ikut berperang bersama ISIS di Suriah dan Irak. Pemerintah Australia menyatakan negara mereka lebih aman tanpa mereka.

Lima orang itu dilaporkan bergabung dengan pejuang ISIS, Khaled Sharrouf, yang pernah menjadi berita utama media-media karena mengunggah foto putranya yang masih kecil memegang kepala orang.

"Saya dapat mengonfirmasi bertambah lima orang lagi yang tidak lagi menjadi warga negara Australia karena keterlibatan mereka dengan ISIS di luar negeri," kata Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton, seperti dilaporkan AFP, Kamis (9/8/2018).

"Pada dasarnya, kewarganegaraan membutuhkan kesetiaan kepada negara, lima warga negara ini bertindak melawan kepentingan Australia dengan terlibat dengan terorisme dan secara efektif memilih untuk meninggalkan komunitas Australia."

Kelima orang itu, kata dia, berusia di 20-an dan 30-an. Namun Dutton tidak memberi informasi lebih lanjut soal identitas mereka.

"Australia menjadi tempat yang lebih aman jika mereka tidak kembali," ujarnya.

Pemerintah Australia semakin khawatir atas meningkatnya warga negara yang kembali setelah bertempur bersama ISIS di luar negeri.

Sharrouf merupakan warga Australia pertama kewarganegaraannya dicabut oleh Australia karena berhubungan dengan ISIS. Dia meninggalkan Australia untuk pergi Suriah pada 2013 bersama keluarganya.

Istri Sharrouf, yang merupakan warga Australia bernama Tara Nettleton, ikut pergi bersamanya. Dia meninggal dan Sharrouf diduga tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Irak pada 2015.

Namun laporan sejumlah media meragukan apakah Sharrouf tewas. Hingga kini nasib kelima anak mereka masih belum diketahui.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut