MOSKOW, iNews.id – Armenia dan Azerbaijan dilaporkan telah mulai bertukar tawanan perang. Kegiatan itu menjadi bagian dari perjanjian damai kedua negara pascakonflik berdarah atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Pertukaran tawanan tersebut diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (15/12/2020) ini. Konflik selama enam pekan antara Azerbaijan dan pasukan etnik Armenia di Karabakh dan daerah sekitarnya berakhir setelah dicapainya kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia bulan lalu.
1 Juta Warga Filipina Diminta Mengungsi ketika Topan Super Fung-wong Mendekat
Pertempuran tersebut dimenangkan oleh Azerbaijan dan dirayakan oleh penduduk di negeri itu. Sementara, kekalahan Yerevan memicu kemarahan yang luas dari masyarakat Armenia, mendorong sejumlah aksi protes jalanan di sana yang menuntut agar Perdana Menteri Nikol Pashinyan segera mengundurkan diri.
Pasukan penjaga perdamaian Rusia saat ini telah dikerahkan ke Karabakh.
Kalah dari Azerbaijan, PM Armenia Kini Diteriaki Rakyat 'Nikol Si Pengkhianat'
Pada Senin (14/12/2020) malam, Wakil Perdana Menteri Armenia, Tigran Avinyan mengatakan, sebanyak 44 orang Armenia yang ditawan Azerbaijan telah kembali ke negara asal mereka. Pemulangan para tahanan itu berlangsung pascamediasi oleh Rusia, kantor berita Interfax melaporkan.
Azerbaijan Klaim 2.783 Tentara Tewas di Tangan Armenia dalam Konflik Nagorno-Karabakh
Sementara, sebuah pesawat militer Rusia juga menerbangkan 12 orang Azerbaijan yang ditawan Armenia ke Ibu Kota Baku sebagai bagian dari pertukaran yang sama. Komandan pasukan penjaga perdamaian Rusia, Rustam Muradov, menyampaikan kabar pemulangan tahanan Azerbaian itu lewat video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa ini.
Otoritas Azerbaijan juga mengonfirmasi kedatangan orang-orang mereka dari Armenia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku