Azerbaijan Juga Tuduh Armenia Libatkan Tentara Asing Asal Suriah
BAKU, iNews.id - Armenia dan Azerbaijan saling menuduh masing-masing melibatkan pejuang asing dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Jika belakangan ini santer diberitakan Azerbaijan melibatkan tentara bayaran dari Suriah, kini pemerintahan Baku juga menuduh hal yang sama.
Azerbaijan menyebut Armenia melibatkan orang asing, yakni etnis mereka yang tersebar di Suriah dan Lebanon.
"Orang-orang Armenia dari Suriah dan Lebanon sedang dikerahkan, mereka termasuk dalam jajaran angkatan bersenjata Armenia yang berperang melawan Azerbaijan," kata juru bicara presiden Azerbaijan untuk urusan luar negeri, Hikmet Hajiyev, dikutip dari AFP, Minggu (4/10/2020).
Lembaga Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris membenarkan tuduhan itu. Menurut lembaga, ratusan orang Armenia yang tinggal di Suriah bergabung dalam pertempuran dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Namun seorang pejabat Armenia di Suriah membantah laporan tersebut.
Anggota parlemen Lebanon keturunan Armenia, Hagop Pakradounian, mengatakan partai-partai politik Armenia tidak berniat mengirim orang muda ke Karabakh.
"Tidak ada aksi terorganisasi seperti itu," ujarnya.
Sejak awal pertempuran, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran dari Suriah untuk berperang bersama pasukan Azerbaijan.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Jumat lalu mengatakan kepada surat kabar Prancis, Le Figaro, Turki mengirim ribuan tentara bayaran dari Suriah utara.
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan meminta penjelasan Turki terkait pelibatan apa yang disebutnya dengan para jihadis ke Azerbaijan.
"Garis merah telah dilintasi, yang tidak bisa diterima," kata Macron, beberapa hari lalu.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Turki, namun Azerbaijan menepis laporan tersebut.
Hajiyev mengatakan ada potongan informasi yang salah terhadap negaranya soal keterlibatan tentara asing.
"Kami menolak sepenuhnya, Azerbaijan tidak membutuhkan pejuang asing karena memiliki angkatan bersenjata profesional dan kami juga memiliki pasukan cadangan yang cukup," ujarnya.
Kepala lembaga pemantau Suriah Rami Abdel Rahman mengungkap, sekitar 1.200 pejuang Suriah pro-Turki dikirim ke Azerbaijan sejak pekan lalu, setidaknya 64 dari mereka tewas.
Menurut dia, sebagian besar pejuang Suriah yang dkirim berasal dari etnis minoritas Turkmenistan.
Mereka bertempur di bawah panji tiga kelompok Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki, yakni Brigade Sultan Murad, Suleiman Shah, dan Liwa Al Muntasser bi Allah.
Namun juru bicara SNA Youssef Hammoud, dalam pernyataan yang dikirim ke AFP, membantah keterlibatan pasukannya di Azerbaijan.
Editor: Anton Suhartono