Banjir di Libya Tewaskan Lebih dari 11.000 Orang, Kini Warga Khawatir Wabah Kolera
"Kami mengimbau orang untuk tidak mendekati sumur di Derna," katanya.
Ada juga kekhawatiran tentang penyakit yang menular melalui air di rumah sakit lapangan setempat, tetapi belum ada kasus kolera yang tercatat sejauh ini.
Sebagian besar Kota Derna hancur ketika bendungan di atas kota tersebut pecah. Banjir yang meluap ke sungai, merendam rumah warga.
"Kita harus takut akan epidemi," kata salah satu warga, Nouri Mohamed.
Badan kesehatan PBB bersama dengan ICRC dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mendesak agar pemakaman dikelola dengan lebih baik.
Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), yang memiliki tim berjumlah 100 orang di Libya, mengatakan bahwa pengelolaan jenazah adalah perhatian terbesar.
Libya masih memerlukan peralatan untuk menemukan orang yang terjebak dalam lumpur dan bangunan rusak. Serta petugas kesehatan untuk mencegah wabah kolera.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq