Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Bantu Gagalkan Hillary Clinton, Trump Jr: Saya Tak Takut Dipenjara

Rabu, 12 September 2018 - 10:40:00 WIB
Bantu Gagalkan Hillary Clinton, Trump Jr: Saya Tak Takut Dipenjara
Putra tertua Presiden AS Donald Trump, Donald Trump Jr. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump Jr, putra tertua Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengaku tak khawatir jika dipenjara terkait perannya dalam menggali informasi soal Hillary Clinton di pilpres AS 2016.

Bahkan, dia sama sekali tidak takut meski penyelidik 'menciptakan' kesulitan hukum baginya.

Dalam sebuah wawancara, seperti dilaporkan AFP, Rabu (12/9/2018), Trump Jr juga menyerang pejabat senior pemerintah yang menulis artikel anonim di New York Times, yang menyebut kacaunya situasi di Gedung Putih. Dia mengakui, lingkaran orang-orang dalam yang dipercaya Trump menyusut sejak publikasi itu.

Dia juga menyebut artikel tersebut sebagai hal menjijikkan.

Saat ini, Trump Jr berada di bawah pengawasan atas perannya dalam upaya nyata memperoleh berbagai informasi buruk soal Hillary Clinton dari sumber-sumber Rusia selama kampanye pilpres 2016.

Termasuk saat dia bertemu dengan seorang pengacara Rusia dan pejabat kampanye Trump lain pada Juni 2016 di Trump Tower.

Saat ditanya ​​apakah takut terjerat masalah hukum, Trump Jr menjawab gamblang.

"Saya tidak takut, karena saya tahu apa yang saya lakukan dan saya tidak khawatir tentang semua itu," katanya, dalam wawancara ABC "Good Morning America".

"Itu bukan berarti mereka tidak akan mencoba menciptakan sesuatu," ujarnya.

"Kita melihat hal itu terjadi dalam segala hal. Tapi sekali lagi, saya tidak takut."

Pada 2017, Trump Jr merilis serangkaian email yang menyertakan pesan dari tawaran informasi yang akan memberatkan Hillary dalam pilpres dan membantu ayahnya dalam kampanye.

Dia ditanya panjang lebar oleh Komite Kehakiman Senat, salah satu panel kongres yang memeriksa apakah ada rekan kampanye Trump yang berkolusi dengan pejabat Rusia untuk ikut campur dalam pilpres AS 2016.

Beberapa mantan rekan Trump diinterogasi atau didakwa oleh pengacara khusus Robert Mueller. Beberapa mengaku bersalah atas kejahatan itu, termasuk pelanggaran dana kampanye.

"Saya mengerti mereka berusaha untuk menangkap ayah saya dan mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan itu," ujar Trump Jr.

Pekan lalu, Gedung Putih diguncang oleh artikel New York Times yang ditulis seorang pejabat anonim. Artikel kontroversial itu berisi tulisan yang menyebut kini para pejabat sangat khawatir atas perilaku tidak menentu dan amoral presiden mereka, dan bahwa mereka secara aktif bekerja untuk menggagalkannya.

"Saya membayangkan dia ini merupakan orang yang sangat rendah," tutur Trump Jr.

Menurutnya, setelah artikel itu muncuk, Trump lebih waspada terhadap orang-orang di dekatnya.

"Saya pikir ada orang-orang di sana yang bisa dia percayai," tambahnya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut