NASSAU, iNews.id - Peringatan badai tropis dikeluarkan untuk wilayah utara Bahama, Jumat (13/9/2019). Pusat Topan Nasional yang berbasis di Miami, Amerika Serikat (AS), menyatakan badai itu akan menjadi badai tropis pada Sabtu (14/9/2019) waktu setempat.
Dilaporkan AFP, ahli meteorologi Bahama menyebut, pulau Grand Bahama dan Abaco, yang dilanda Badai Dorian paling parah, berada di jalur sistem cuaca yang dekat.
Indonesia Terpilih Jadi Presiden Dewan HAM PBB, Apa Untungnya?
Angin hingga 100 kilometer per jam dan curah hujan deras diperkirakan dapat membawa banjir ke pulau-pulau yang sudah terkena badai, menurut Direktur Departemen Meteorologi Trevor Basden.
Carl Smith, juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional Bahama (NEMA), mengatakan badai itu bisa berdampak pada upaya bantuan dan pemulihan Grand Bahama dan Abaco.
"Sistem cuaca akan memperlambat logistik," kata Smith, dalam konferensi pers di Nassau, ibu kota Bahama.
"Bahan bakar dan air tetap menjadi kebutuhan terbesar di Abaco."
Ketua PBB Guterres mengatakan dia datang ke Bahama untuk mengekspresikan solidaritas dengan warga di sana, dan memberi dukungan.
Dalam sambutan, Guterres mengatakan 75 persen dari semua bangunan hancur di beberapa daerah akibat Dorian, badai Kategori 5.
"Rumah sakit hancur, dan kewalahan," katanya.
"Sekolah berubah menjadi puing-puing. Ribuan orang akan terus membutuhkan bantuan dengan makanan, air, dan tempat tinggal."
Menurut Guterres, badai ini menunjukkan perlunya mengatasi perubahan iklim.
"Di era baru krisis iklim kita, angin topan dan badai bermuatan turbo," katanya.
"Mereka terjadi dengan intensitas dan frekuensi yang lebih besar - hasil langsung dari lautan yang lebih hangat.
"Sains memberi tahu kita: ini baru permulaan. Tanpa tindakan segera, gangguan iklim hanya akan bertambah buruk. Setiap pekan membawa berita tentang kehancuran terkait iklim."
Sementara itu, NEMA meningkatkan jumlah korban tewas dari Badai Dorian menjadi 52 dari 50. Mereka memperkirakan itu akan meningkat secara signifikan setelah semua mayat ditemukan.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku