Baru Menjabat, PM Inggris Keir Starmer sudah Tantang Rusia
Beberapa negara Eropa seperti Inggris telah menyatakan dukungannya terhadap posisi Ukraina. Namun Pemerintah AS sejauh ini menolak mencabut semua pembatasan penggunaan senjata oleh Kiev. Pemerintahan Joe Biden mengatakan, mereka tidak mengizinkan serangan Ukraina jauh di dalam wilayah Rusia, mengingat hal itu merupakan batas yang harus diperhatikan untuk mencegah eskalasi konflik dengan Moskow.
Ini adalah pertama kalinya Starmer membuat pernyataan mengenai komitmen pada kebijakan barunya sejak menjadi perdana menteri Inggris, pekan lalu. Pendahulunya, mantan PM Rishi Sunak tidak pernah secara eksplisit mengatakan bahwa Ukraina dapat menggunakan Storm Shadows untuk menyerang wilayah Rusia. Namun, Sunak memberi isyarat lampu hijau dengan mengatakan bahwa “terserah” kepada Kiev untuk mengerahkan rudal pemberian London itu.
“Pesan saya kepada Presiden Putin adalah: KTT NATO ini harus dilihat sebagai tekad yang jelas dan bersatunya para sekutu NATO dan pihak lain di sana yang sama-sama mendukung Ukraina dan melawan agresi Rusia,” kata Starmer.
Menanggapi pernyataan Starmer itu, Juru Bicara Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia), Dmitry Peskov mengatakan, Moskow akan memberikan tanggapan jika London mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata Inggris. Menurut dia, kebijakan Starmer itu bakal memperparah konflik secara tidak bertanggung jawab.
“Tentu saja ini adalah langkah tidak bertanggung jawab, langkah yang benar-benar tidak bertanggung jawab dalam meningkatkan ketegangan dan memperburuk situasi secara serius,” kata Peskov kepada wartawan, Rabu (10/9/2024).
Dia menegaskan, Rusia akan mencatat semua pernyataan dari para pejabat Barat mengenai penggunaan rudal oleh Ukraina dan akan mengambil tindakan yang tepat untuk merespons masalah tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil