Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkes Targetkan 70 Juta Orang Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis hingga Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Beberapa Obat Sirup di Indonesia Mengandung Zat terkait Kematian Anak karena Gagal Ginjal Akut

Kamis, 20 Oktober 2022 - 10:45:00 WIB
Beberapa Obat Sirup di Indonesia Mengandung Zat terkait Kematian Anak karena Gagal Ginjal Akut
Ilustrasi obat sirup. (Foto: ANTARA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Beberapa obat sirup yang tersedia di Indonesia dipastikan mengandung zat atau bahan-bahan yang terkait dengan gagal ginjal akut (AKI) fatal yang terjadi pada anak-anak. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Gunadi Sadikin, Kamis (20/10/2022).

Saat ini, pemerintah masih menyelidiki lonjakan kasus AKI dan 99 kematian pada anak tahun ini. Indonesia untuk sementara waktu melarang penjualan semua obat berbasis sirup dan telah mengamati dengan cermat sirup parasetamol yang digunakan untuk mengobati demam pada anak-anak. Obat itu diketahui mengandung dietilen glikol dan etilen glikol.

Belum lama ini, Pemerintah Gambia juga menyelidiki kematian AKI pada anak yang terkait dengan sirup parasetamol. Penyelidikan itu menyusul 70 kematian anak di sana. Sirup itu dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi, India.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, produk-produk obat tertentu tidak tersedia secara lokal di Indonesia.

Menkes Budi mengatakan, etilen glikol dan dietilen glikol terdeteksi dalam produk yang ditemukan di rumah beberapa pasien. Namun, dia tidak memerinci berapa jumlah kandungan zat tersebut pada produk obat yang diteliti.

“Beberapa sirup yang digunakan oleh pasien anak balita AKI terbukti mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang seharusnya tidak boleh ada, atau jumlahnya sangat sedikit,” katanya seperti dikutip Reuters.

Hingga Kamis ini, Indonesia telah mencatat 206 kasus anak AKI di mana 99 di antaranya meninggal dunia pada tahun ini. Budi mengatakan, jumlah kasus sebenarnya bisa lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut