Begini Sikap Pemerintahan Joe Biden soal Nuklir Iran
WASHINGTON, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mendesak Iran kembali mematuhi kesepakatan nuklir Iran, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015. Itu merupakan syarat bagi AS untuk kembali ke JCPOA setelah dicabut pemerintahan Donald Trump pada 2018.
Blinken menegaskan kembali kebijakan Presiden Joe Biden, jika Iran memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA, AS akan melakukan hal yang sama.
Kesepakatan nuklir itu ditandatangani Iran dan enam negara lain yakni AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China, pada 2015 atau saat pemerintahan Barack Obama. Isinya merupakan komitmen Iran untuk membatasi program nuklir dengan imbalan keringanan sanksi dari AS dan negara lainnya.
Trump membawa AS keluar dari kesepakatan itu diikuti dengan menerapkan sanksi terbaru yang memukul perekonomiannya. Iran pun mulai melanggar dengan memperkaya uranium di atas ambang batas sesuai perjanjian.
Blinken mengatakan, jika Iran kembali ke JCPOA, negaranya berusaha membangun kembali apa yang disebutnya dengan perjanjian lebih lama dan kuat.
Dia tidak menyebutkan secara rinci, namun Presiden Biden pernah menyinggung soal pengembangan rudal balistik Iran dan dukungan negara itu terhadap milisi Syiah di negara-negara Timur Tengah seperti Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.
"Iran tak patuh dalam sejumlah bidang dan akan membutuhkan waktu. Jika Iran membuat keputusan untuk melakukannya, kembali patuh, waktunya bagi kami untuk menilai apakah Iran sudah memenuhi kewajibannya," ujar Blinken.
Editor: Anton Suhartono