Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga Hentikan Perang India-Pakistan, Trump: Tak Ada Presiden AS Lain yang Mampu
Advertisement . Scroll to see content

Belum Berakhir, India Bisa Serang Pakistan Lagi

Sabtu, 17 Mei 2025 - 03:00:00 WIB
Belum Berakhir, India Bisa Serang Pakistan Lagi
Perang antara India dan Pakistan belum berakhir dan diprediksi akan berlanjut (foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menegaskan Operasi Sindoor belum berakhir. Operasi Sindoor merupakan serangan bersenjata ke Pakistan atau wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dengan alasan untuk menargetkan kelompok-kelompok militan.

Operasi Sindoor berlatar belakang serangan teror di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 28 orang. India menuduh pemerintah Pakistan terlibat dalam serangan itu. Pakistan membantah klaim tersebut dengan menegaskan tak ada kaitan dengan aktivitas kelompok militer di wilayah Kashmir.

Bahkan, Pakistan balik menuduh India sengaja mengangkat isu ini untuk memancing konflik bersenjata.

Rajnath mengatakan, serangan terhadap kelompok-kelompok teror di wilayah Jammu dan Kashmir belum berakhir dan bisa berlanjut jika Pakistan melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Kami telah menahan Pakistan di masa percobaan. Jika perilakunya membaik, semuanya akan baik-baik saja, Jika tidak, Pakistan akan menerima hukuman seberat mungkin. Operasi Sindoor belum berakhir,' ujarnya, saat berpidato kepada personel Angkatan Udara di Lanud Bhuj Rudra Mata, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (16/5/2025).

Dia seolah menantang Pakistan akan menunjukkan kepada dunia jika sudah datang waktunya.

Kelompok separatis Front Perlawanan Kashmir mengklaim bertanggung jawab atas serangan di pahalgam, namun India tak percaya begitu saja. India mengklaim adanya hubungan antara Pakistan dengan kelompok-kelompok militan di Kashmir.

Buntutnya, India melancarkan serangan udara pada 7 Mei. Serangan itu justru berbuah kerugian besar bagi India karena kehilangan lima jet tempur, yakni 3 Rafale buatan Prancis dan masing-masing satu Sukhoi Su-30 dan MiG26 buatan Rusia.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) India mengklaim operasi tersebut hanya menargetkan infrastruktur teroris, bukan fasilitas militer Pakistan. Namun serangan itu membunuh banyak warga sipil, termasuk anak-anak serta menghancurkan sedikitnya empat masjid.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut