Berangkat Diserang, Konvoi Gubernur Kembali Ditembaki Kelompok Bersenjata saat Pulang

BAGA, iNews.id - Konvoi Gubernur Negara Bagian Borno, Nigeria, Babagana Umara Zulum kembali diserang milisi bersenjata. Sebelumnya, milisi juga menyerang rombongan yang menewaskan puluhan orang.

Kelompok bersenjata dari Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP)--kelompok pecahan dari kelompok jihadis Boko Haram--kembali menyerang iring-iringan gubernur Zulum dekat kota Baga di tepi Danau Chad, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga

Pejuang Hamas yang Bersembunyi di Rafah Tak Akan Menyerah

Insiden itu terjadi saat rombongan Gubernur Zulum kembali dari Baga setelah mengiringi ratusan penduduk yang kembali ke kota tempat mereka melarikan diri pada 2014 setelah serangan jihadis yang mematikan.

"Konvoi diserang sekitar 10 kilometer dari Baga dan personel keamanan membalas tembakan, memaksa teroris melarikan diri," kata seorang sumber keamanan dikutip dari AFP, Senin (28/9/2020).

Baca Juga

Kelompok Militan Berafiliasi dengan ISIS Sandera Ratusan Orang di Nigeria

"Pertempuran tidak berlangsung lama dan hanya satu tentara tertembak di bagian bahu, tetapi beberapa kendara mengalami kerusakan," lanjut sumber yang menolak disebutkan namanya.

Konvoi tersebut sampai di ibu kota Provinsi Maidiguri pada Minggu malam kemarin dengan kondisi kendaraan berlubang terkena tembakan milisi serta kaca depan yang hancur.

Serangan tersebut hanya berselang dua hari setelah serangan pertama pada Jumat (25/9/2020). Saat itu, konvoi dihujani peluru dari senapan mesin serta senjata berpeluncur roket di dekat pangkalan militer di luar kota Baga.

Serangan sporadis itu menewaskan 30 orang, termasuk belasan polisi, lima tentara, empat milis dan sembilan warga sipil. Laporan setempat menyebut milisi juga mencuri kendaraan berisi senjata serta sebuah truk.

ISWAP mempertahankan sebagian besar kampnya di pulau-pulau di dalam Danau Chad dan wilayah tersebut dikenal sebagai benteng kelompok tersebut.

Kelompok militan baru-baru ini mengintensifkan serangan terhadap sasaran militer dan sipil di wilayah tersebut.

Editor: Arif Budiwinarto