Berapa Lama Perang Dagang AS dengan China? Ini Jawaban Trump
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin negaranya akan mencapai kesepakatan dagang dengan China kurang dari sebulan. Kedua negara terlibat perang dagang sengit, AS mengancam China dengan tarif baru sebesar 245 persen, sementara China sejak pekan lalu menerapkan bea masuk produk impor AS 135 persen ditambah pembatasan ekspor mineral langka.
"Saya kira dalam 3 atau 4 pekan ke depan, mungkin semuanya bisa diselesaikan," kata Trump, kepada wartawan di Gedung Putih, saat ditanya mengenai nasib hubungan dagang AS-China, sepert dikutip dari Sputnik, Jumat (18/4/2025).
Trump tak menjelaskan secara rinci bagaimana negosiasi itu akan berlangsung, mengingat konflik dagang kedua negara sudah sangat pelik.
"Saya kira kita akan membuat kesepakatan yang sangat bagus dengan China," ujarnya, lagi.
Sebelumnya Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, mengutip pernyataan Trump, mengatakan China lah yang harus mengajukan penawaran kepada AS untuk menentukan nasib kerja sama perdagangan kedua negara ke depannya.
"China harus membuat kesepakatan dengan kami. Bukan kita yang seharusnya membuat kesepakatan dengan mereka," kata Leavitt.
Dia menegaskan, AS tak membedakan perlakuan antara China dengan negara lain terkait pemberlakuan tarif, selain besaran angkanya. Besaran angka tersebut disesuaikan dengan neraca perdagangan kedua negara.
Trump, lanjut Leavitt, berulang kali menegaskan bahwa dia terbuka untuk menjalin kesepakatan perdagangan dengan China.
"China menginginkan apa yang kita miliki. Semua negara menginginkan apa yang kita miliki, konsumen Amerika. Dengan kata lain, mereka butuh uang kita," kata Leavitt.
Gedung Putih pada Selasa lalu menyatakan, China akan menghadapi tarif baru 245 persen terkait pembalasan yang dilakukan China. Disebutkan, China telah melarang ekspor mineral langka seperti galium, germanium, antimon, dan material berteknologi tinggi lain yang berpotensi digunakan oleh militer AS.
Kemudian China menghentikan ekspor enam logam tanah kategori berat yang langka serta magnet tanah langka. Ini berarti memutus pasokan komponen penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer seluruh dunia.
Editor: Anton Suhartono