Beredar Rumor Dikudeta, Presiden China Xi Jinping Tampil ke Publik
BEIJING, iNews.id - Presiden China Xi Jinping muncul ke publik, Selasa (27/9/2022), setelah menghilang dari publik sejak menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada 16 September. Ketidakhadiran Xi ke publik sempat memicu spekulasi bahwa dirinya dikudeta militer.
Perjalanannya ke Uzbekistan merupakan kunjungan luar negeri pertamanya dalam waktu lebih dari 2 tahun atau sejak pandemi Covid-19. Perjalanan luar negeri Xi sebelum itu adalah ke Myanmar yakni pada Januari 2020 atau beberapa hari sebelum Wuhan di-lockdown akibat wabah virus corona.
Pada Selasa kemarin dia mengunjungi sebuah pameran di Beijing tentang pencapaian China selama 10 tahun terakhir. Tentu saja, tak ada tanda-tanda dia digulingkan dari pemerintahan oleh militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Xi menjalani karantina yang ketat setelah kunjungannya ke Uzbekistan. China sangat ketat menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19. Semua pendatang dari luar negeri, termasuk warga negara China, harus menjalani karantina 7 hari di hotel, diikuti isolasi mandiri di rumah 3 hari.
Pada Juli lalu, Xi juga menghilang dari publik selama 2 pekan setelah melakukan perjalanan 2 hari ke Hong Kong. Saat itu Xi menghadiri perayaan 25 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris.
Netizen sejak akhir pekan lalu dihebohkan rumor kudeta Xi Jinping. Bukan hanya itu dia disebut berada dalam tahanan rumah.
Selain ketidakhadirannya di publik, spekulasi soal kudeta dipicu teka-teki pembatalan lebih dari 9.000 penerbangan di seluruh China saat itu. Perjalanan bus dan kereta api di sekitar Beijing juga dihentikan.
Selain itu muncul video yang belum terverifikasi soal pergerakan kendaraan militer sepanjang 80 km menuju Beijing.
Para pengamat terkejut Xi tidak hadir dalam acara Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer China. Posisi Xi disebut-sebut telah digantikan oleh mantan jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang pernah ditangkap karena memberontak, Li Qiaoming.
“Li Qiaoming, mantan komandan Komando Armada Utara yang sebelumnya diberhentikan karena dilaporkan terlibat dalam “pemberontakan”, tampil menonjol dan dalam foto duduk di barisan depan acara, di sebelah Liu Zhenli, komandan Tentara Komunis China,” kata pengamat politik China, Liu Fangli dan Liang Xin.
Namun isu kudeta terbantahkan dengan beberapa kondisi. Sekalipun benar terjadi, PLA pasti sudah mengumumkannya ke publik. Soal pembatalan penerbangan, kereta api, dan bus, mungkin disebabkan dampak dari Topan Muifa yang melanda China pekan lalu. Topan meluluhlantakkan bagian timur China, menyebabkan banjir dan merusak infrastruktur.
Selain itu ketidakhadiran Xi di acara penting disebabkan dia menjalani karantina usai menghadiri KTT SCO.
Editor: Anton Suhartono