Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut AS Akan Uji Coba Nuklir Beberapa Kali, Rahasiakan Lokasinya
Advertisement . Scroll to see content

Berseberangan dengan Uni Eropa, PM Hungaria: Sanksi terhadap Rusia Hanya Berlaku di Atas Kertas

Senin, 16 Mei 2022 - 22:44:00 WIB
Berseberangan dengan Uni Eropa, PM Hungaria: Sanksi terhadap Rusia Hanya Berlaku di Atas Kertas
Ilustrasi embargo terhadap produk energi Rusia oleh Uni Eropa. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BUDAPEST, iNews.id - Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, menilai sanksi terhadap Rusia hanya efektif di atas kertas. Pasalnya, dia melihat pihak yang memaksa untuk memberlakukan embargo secara kontinental kepada Moskow itu telah gagal. 

"Eropa yakin bahwa sanksi yang berbeda dapat membuat Rusia bertekuk lutut. Ini mungkin di atas kertas, dan banyak politisi 'kertas' mengajukan beberapa bukti teoretis," kata Orban dalam pidatonya setelah terpilih kembali sebagai perdana menteri, seperti disiarkan oleh saluran TV M1. 

"Tetapi tidak peduli seberapa keras saya mencoba mengingat, blokade benua yang efektif tidak akan tercapai menurut pikiran saya. Namun, saya melihat kegagalan mereka yang menerapkannya," kata dia. 

Sang perdana menteri menambahkan, negaranya tidak akan menentang sanksi terhadap Rusia, sepanjang sanksi-sanksi tidak mengancam keamanan energi Hungaria. Selain itu, Orban mengatakan, Belgia telah menyalahgunakan kekuasaannya dan mengurangi kekuatan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) dengan memaksakan budaya dan ideologi asing pada mereka. 

Para menteri luar negeri UE sebelumnya berusaha menekan Hungaria secara terang-terangan untuk mencabut hak vetonya terhadap embargo minyak Rusia. Salah satu anggota UE, Lithuania, menilai sikap Hungaria itu menyebabkan langkah Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada Moskow jadi tersandera.

Embargo yang diusulkan oleh Komisi Eropa pada awal Mei sedianya bakal menjadi sanksi paling keras sejak agresi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Bentuk sanksi itu juga termasuk pemangkasan volume impor energi untuk negara-negara Uni Eropa yang paling bergantung pada minyak Rusia, seperti Hungaria. 

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut