Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah! Warga Nigeria Sebut Serangan AS Salah Sasaran, bukan Ngebom Lokasi ISIS
Advertisement . Scroll to see content

Berseteru dengan China Soal Perbatasan, India Rangkul AS sebagai Sekutu?

Selasa, 07 Juli 2020 - 17:50:00 WIB
Berseteru dengan China Soal Perbatasan, India Rangkul AS sebagai Sekutu?
India disebut mulai menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat di tengah perseteruan perbatasan dengan China (foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Di tengah meningkatnya perseteruan soal perbatasan dengan China, India diklaim berusaha merangkul Amerika Serikat. Ini diketahui setelah pejabat dua negara saling lempar pernyataan hangat di media sosial.

Perseteruan perbatasan antara India dan China di Lembah Galwan, Ladakh, kembali memanas. Pada Juni lalu, tentara dua negara terlibat bentrokan yang menewaskan 20 prajurit India sementara Beijing menolak mengeluarkan pernyataan mengenai korban dari pihaknya.

Baik India dan China saling tuding sebagai pemicu insiden berdarah tersebut. Sementara pembicaraan damai dua negara yang sempat terlaksana diklaim tidak memberi dampak signifikan terkait konflik perbatasan.

The Indian Express melaporkan ketegangan India dan China soal perbatasan jadi perhatian Amerika Serikat. Berdasarkan sumber yang tak mau disebutkan namanya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, secara khusus menghubungi Menteri Dalam Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, pada akhir Juni lalu.

Dalam pembicaraan keduanya disebut "Washington mendukung New Delhi dalam menghadapi krisis". Pompeo juga menawarkan bantuan intelejen untuk memantau aktivitas China di sepanjang perbatasan.

Sementara South China Morning Post (SCMP) pada Selasa (7/7/2020) menilai kedekatan India dan Amerika Serikat semakin nyata saat Perdana Menteri India, Narendra Modi, dan Presiden AS Donald Trump berbalas "pesan hangat" di media sosial saat peringatan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli lalu.

"Saya mengucapkan selamat kepada @POTUS @realDonaldTrump dan warga Amerika Serikat pada Hari Kemerdekaan ke-244 Amerika Serikat. Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, kami menghargai kebebasan yang dirayakan hari ini. @WhiteHouse," demikian kicauan akun @narendramodi.

Ucapan PM Modi direspons akuan Twitter Donald Trump yang menyebut India sebagai sahabat. "Terima kasih sahabat saya. Amerika mencintai India," tulis Trump.

Wang Dehua, pengamat hubungan internasional di China, meyakini India tidak akan sepenuhnya melibatkan AS dalam perseteruannya dengan China soal perbatasan. Wang menilai keakraban PM Modi dan Presiden Trump di media sosial tak lebih dari penghormatan hari besar negara.

"Saya tidak akan mengatakan China khawatir dengan ekspresi dukungan AS untuk India, tentu saja China tidak ingin melihat India condong ke arah AS," kata Dehua.

"AS mungkin lebih suka memanasi dan menonton, tetapi saya berpikir India tidak akan tunduk pada pengaruh AS," lanjutnya.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut