Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Advertisement . Scroll to see content

Berseteru dengan Junta Militer Niger, Prancis Tarik 1.500 Tentara dari Niamey

Jumat, 06 Oktober 2023 - 11:16:00 WIB
Berseteru dengan Junta Militer Niger, Prancis Tarik 1.500 Tentara dari Niamey
Tentara Prancis akan ditarik dari Niger. (foto: Defence Post)
Advertisement . Scroll to see content

NIAMEY, iNews.id - Prancis akan mulai menarik pasukan dari Niger minggu ini. Prajurit Prancis sebelumnya sudah bertugas selama satu dekade untuk memerangi kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kami akan memulai operasi penarikan diri kami minggu ini, dengan tertib, aman, dan dalam koordinasi dengan pihak Niger," kata markas militer Prancis, seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (6/10/2023).

Operasi logistik untuk memindahkan 1.500 pasukan Prancis dan sejumlah besar peralatan militer dari Niger hingga akhir tahun ini dilakukan satu minggu setelah duta besar Prancis meninggalkan Niger karena tekanan dari junta militer baru. Junta tersebut menggulingkan Presiden pro-Paris, Mohamed Bazoum, pada 26 Juli.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan pada 24 September bahwa Prancis akan menarik pasukan karena tidak ingin dibuat sandera oleh para pemberontak. 

Prancis terus mendukung Bazoum, dan pejabat-pejabat di Paris mengatakan tidak mungkin untuk melanjutkan operasi bersama dengan pasukan Niger melawan pemberontak ketika pemberontak mengendalikan negara tersebut. 

Pasukan Prancis telah berada di Niger sebagai bagian dari perjuangan lebih luas melawan para jihadis di seluruh wilayah Afrika Barat.

Krisis Niger menunjukkan bahwa kekuasaan Prancis di Afrika akhirnya selesai.

Pasukan yang menarik diri sekarang menghadapi tantangan organisasi dalam penarikan yang cepat. 

Pasukan Prancis di Niger mengalami ketidakpastian sejak junta mulai menuntut mereka pergi, dengan pasokan makanan yang tidak teratur dan protes anti-Prancis berulang di luar pangkalan Niamey.

Keputusan untuk mundur meninggalkan kekosongan dalam upaya Barat untuk melawan pemberontakan merupakan pukulan bagi pengaruh Prancis yang bisa memungkinkan Rusia untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut