Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Biden Salahkan Trump Vaksinasi Covid-19 di AS Lamban, Target 20 Juta Orang tapi Baru 2 Juta

Rabu, 30 Desember 2020 - 06:35:00 WIB
Biden Salahkan Trump Vaksinasi Covid-19 di AS Lamban, Target 20 Juta Orang tapi Baru 2 Juta
Joe Biden salahkan Donald Trump atas lambannya vaksinasi Covid-19 massal di AS (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DELAWARE, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden menyalahkan Donald Trump atas lambannya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal. Di saat bersamaan, AS menemukan kasus virus corona varian baru yang lebih menular, yakni di Colorado.

Biden menilai, butuh waktu bertahun-tahun bagi sebagian besar warga AS untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dengan sistem distribusi seperti saat ini.

"Seperti telah lama saya peringatkan dan khawatirkan, upaya mendistribusikan dan mengelola vaksin tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ini akan memakan waktu bertahun-tahun, bukan bulan, untuk memvaksinasi warga AS," kata Biden, dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020).

Saat ini, lanjut pria 78 tahun itu, baru sekitar 2 juta warga AS yang mendapatkan vaksin, jauh di bawah target 20 juta sebagaimana dijanjikan Trump untuk sepanjang bulan ini. Sementara Desember hanya tersisa 2 hari.

Politikus Partai Demokrat itu juga telah menyampaikan pesan ke Kongres, setelah pelantikan pada 20 Januari 2020, pemerintahannya akan mempercepat distribusi vaksin. Dia juga ingin semakin banyak warga menjalani tes Covid-19. 

Sebanyak 100 juta suntikan ditargetkan sudah dilakukan pada akhir hari ke-100 jabatannya. Ini berarti 1 juta orang divaksin dalam sehari atau meningkat 5 hingga 6 kali lipat dibandingkan jumlah saat ini. Namun Biden menegaskan percepatan ini membutuhkan persetujuan Kongres karena terkait dana tambahan.

"Bahkan dengan perbaikan ini, jika kita menaikkan kecepatan vaksinasi menjadi 1 juta suntikan per hari, masih perlu waktu berbulan-bulan agar sebagian besar warga AS mendapatkannya," tutur Biden. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut