Billy Owen, Pria Unik yang Bisa Memasukkan Jari dari Mulut ke Mata

Su Naing, Wanita Asal Myanmar Pemilik Pinggang Terkecil di Dunia

Setelah datang ke dokter spesialis pada 13 Februari 2009, Billy Owen divonis mengidap Sinonasal Undifferentiated Carcinoma (SNUC). SNUC sendiri merupakan penyakit kanker langka yang menyerang rongga hidung, dimana penderitanya hanya memiliki tingkat kelangsungan hidup 10 persen.

Dalam kasusnya, kanker telah menyebar begitu luas sehingga dokter harus mengangkat separuh wajahnya, termasuk mata kanannya, otot, dan sarafnya. Dengan diangkatnya separuh wajahnya, Billy Owen tidak bisa menggunakan indera penciumannya dengan sempurna.

"Saya tidak bisa menggunakan indra penciuman saya dengan baik. Jika baunya benar-benar kuat, saya baru bisa menciumnya," aku Billy Owen. Ketika ditanya mengapa bisa bisa mengidap penyakit tersebut, Billy Owen mengaku bahwa ia memiliki gaya hidup yang buruk di masa lalu.

"Saya menjalani kehidupan liar dan gila sebelumnya, banyak minum," katanya. Kini, terdapat lubang raksasa di mata kanan Billy Owen, dimana dia bisa memasukkan jarinya ke mata itu dan mengeluarkannya dari mulutnya.

Dengan diidapnya penyakit tersebut, kariernya sebagai seorang mekanik profesional pun harus diakhiri.

"Saya tidak bisa mempertaruhkan diri saya untuk orang lain. Saya bisa melakukannya untuk saya, tetapi jika orang lain meninggal dunia karena saya tidak melihat baut yang lepas, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan," ujarnya.

Sekarang, dia mencoba menghasilkan uang dari bola matanya yang hilang dengan tampil sebagai zombie di video musik dan di rumah hantu seperti The Goretorium di Las Vegas. Dia juga telah menceritakan kisahnya di Venice Beach Freakshow di Los Angeles dan tampil di episode terbaru dari serial realitas AMC, Freakshow.

Billy Owen berharap memiliki lebih banyak kesempatan untuk menceritakan kisahnya dan berterimakasih atas semua perhatian yang telah diterimanya, terutama sejak kemunculannya di Freakshow.

Meskipun demikian, ia ingin kembali menjalani hidupnya sebagai seorang mekanik profesional dan pencari nafkah utama bagi keluarganya.

Editor: Komaruddin Bagja