Biodata Haitham bin Tariq: Sultan Oman, Diplomat Ulung Lulusan Oxford
JAKARTA, iNews.id - Biodata Haitham bin Tariq, Sultan Oman yang kini memimpin negara kaya minyak di kawasan Teluk, menjadi sorotan dunia berkat gaya kepemimpinannya yang tenang, visioner, dan diplomatis.
Sejak diangkat pada Januari 2020 menggantikan sepupunya, Sultan Qaboos bin Said, Haitham bin Tariq membawa angin segar dalam politik Oman dan menjaga kestabilan kawasan.
- Nama Lengkap: Haitham bin Tariq bin Taimur Al Said
- Tanggal Lahir: 11 Oktober 1955
- Tempat Lahir: Muscat, Oman
- Kebangsaan: Oman
- Agama: Islam
- Jabatan saat Ini: Sultan Oman sejak 11 Januari 2020
- Gelar Resmi: Yang Mulia Sultan Haitham bin Tariq
Sultan Haitham merupakan bagian dari Dinasti Al Busaid yang telah memerintah Oman selama lebih dari dua abad. Ia adalah sepupu dari Sultan Qaboos bin Said, penguasa Oman sebelumnya.
Ia menikah dengan Sayida Ahad binti Abdullah bin Hamad Al Busaidiyah, perempuan bangsawan Oman. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai empat anak:
- Sayyid Theyazin bin Haitham Al Said -Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Oman
- Sayyid Bilarab bin Haitham Al Said
- Thuraya binti Haitham Al Said
- Umaima binti Haitham Al Said.
Sultan Haitham memulai pendidikan di Sekolah Sa’idiyya, Muscat. Ia kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Broumana, Lebanon, sebelum akhirnya menempuh studi di Universitas Oxford, Inggris, dalam bidang diplomasi dan hubungan internasional melalui Program Layanan Luar Negeri.
Pendidikan luar negeri tersebut menjadikannya sosok yang berpandangan global dan menjunjung tinggi prinsip diplomasi modern.
Sebelum menjadi Sultan, Haitham bin Tariq telah aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan:
- Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Oman
- Menteri Warisan dan Kebudayaan selama hampir dua dekade
- Ketua Komite Oman 2040, visi pembangunan jangka panjang negara
- Ketua Komite Asian Beach Games 2010
Ia juga dikenal sebagai tokoh olahraga di Oman, pernah menjabat Ketua Asosiasi Sepak Bola Oman saat pertama kali dibentuk pada 1983.
Sultan Haitham mengambil alih kekuasaan pada 11 Januari 2020. Dalam pidato pertamanya, ia berkomitmen untuk meneruskan warisan Sultan Qaboos, termasuk menjaga prinsip netralitas Oman dalam politik luar negeri.
Ia juga menegaskan komitmen terhadap perdamaian, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan menghormati kedaulatan semua bangsa -sebuah prinsip yang membuat Oman relatif aman dari konflik di kawasan Timur Tengah.
Haitham bin Tariq merupakan seorang pemimpin yang tidak hanya berwibawa, tapi juga berpendidikan tinggi dan berpengalaman luas.
Kepemimpinannya yang berakar pada nilai-nilai diplomasi dan pembangunan berkelanjutan menjadikannya figur penting dalam menjaga kestabilan kawasan Teluk dan membuka peluang kemajuan bagi rakyat Oman.
Editor: Anton Suhartono