Bisa Picu Gelombang Ke-3 Covid, Perayaan Natal dan Tahun Baru Prancis Diminta Batal
PARIS, iNews.id - Direktur rumah sakit Paris Julien Lenglet meminta pemerintah untuk membatalkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 terkait tingginya kasus Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan setelah beberapa politisi dan pakar kesehatan Prancis meminta pemerintah membuka penguncian menjelang Natal.
Menurut Lenglet kepada Radio RMC, seperti dilaporkan kembali Reuters, Selasa (10/11/2020), perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya menghadirkan banyak orang akan memicu lonjakan kasus virus corona.
Padahal jajarannya sudah bekerja keras menekan lonjakan kasus Covid-19 sebulan terakhir. Prancis menghadapi gelombang kedua wabah Covid-19 di mana penambahan harian kasusnya mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Lenglet mengatakan, perayaan Natal dan Tahun Baru atau dikenal dengan 'Saint-Sylvestre' di Prancis, bisa memicu munculnya klaster raksasa antargenerasi.
"Klaster ini bisa menjadi asal mula potensi gelombang (generasi) ketiga (Covid-19). Saya akan mengatakan tanpa ragu, kita harus membatalkan Natal dan Saint-Sylvestre," ujar pria yang bekerja di Rumah Sakit Antony itu.
Prancis menerapkan lockdown nasional kedua untuk mengekang penyebaran virus Corona sejak akhir Oktober.
Prancis berada di posisi keempat dunia sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak, setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil. Sejauh ini Prancis mengonfirmasi 1,8 juta kasus infeksi Covid-19.
Editor: Anton Suhartono