Blogger Pengkritik Putin Dipukuli sampai Berlumuran Darah
MOSKOW, iNews.id - Seorang blogger pengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengalami tindak kekerasan di luar rumahnya di Moskow. Pria yang juga berprofesi sebagai penyiar radio mengalami luka-luka di bagian wajahnya.
Yegor Zhukov (22) diserang oleh orang tak dikenal tak jauh dari kediamannya pada Minggu (30/8/2020) malam waktu setempat. Dalam foto yang dibagian melalui aplikasi perpesanan Telegram terlihat wajahnya berlumuran darah dan bengkak.
"Menurut saksi mata, dia diserang oleh dua preman yang kemudian melarikan diri dengan skuter," kata juru bicara Zhukov, Stas Toporkov, dikutip dari Aljazeera, Selasa (1/9/2020).
Media lokal setempat, Interfax mengatakan tokoh opsisi itu sudah membuat pegaduan ke polisi setelah menjalani pemeriksaan medis.
Zhukov terkenal vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintahan Vladimir Putin. Pada Agustus tahun lalu, Zhukov yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa dijatuhi hukuman percobaan atas tuduhan "ekstremisme" karena membuat video yang mengkritik Presiden Putin di tengah protes besar yang menyerukan pemilihan yang adil.
Protes massal tersebut didorong oleh kebijakan pemerintah melarang kandidat independen dan opsisi ikut serta dalam pemilihan lokal.
Setelah peristiwa itu, Zhukov menyebut dirinya mendapat perlakukan intimidasi dari pemerintah. Sebelumnya, dia mengatakan telah dikeluarkan dari program master di Sekolah Tinggi Ekonomi bergengsi di Moskow, tak lama setelah mendaftar.
Dia mengatakan seorang admistrator universitas mengatakan kepadanya bahwa keputusan itu diambil "berdasarkan perintah dari atas".
Penganiayaan yang dialami oleh Zhukov memperpanjang catatan intimidasi yang dialami opsisi Rusia terkait kritik terhadap perubahan konstitusi yang memungkinkan Putin untuk memperpanjang kekuasaanya.
Pekan lalu, Alexey Navalny seorang pengkritik Putin terpaksa mendapat perawatan intensif di Jerman karena diduga diracun dalam penerbangan. Pendukung Navalny menuding Putin bertanggung jawab atas insiden itu.
Editor: Arif Budiwinarto