Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Puji Presiden Suriah Pemimpin Tangguh: Dia Orang yang Keras, Saya Menyukainya
Advertisement . Scroll to see content

Bom Meledak di Bus Militer, 1 Tentara Tewas dan 11 Luka-Luka

Selasa, 15 Februari 2022 - 19:02:00 WIB
Bom Meledak di Bus Militer, 1 Tentara Tewas dan 11 Luka-Luka
Sebuah bom meledak di bus militer berisi tentara di ibu kota Suriah, Damaskus. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id - Sebuah bom meledak di bus militer berisi tentara di ibu kota Suriah, Damaskus. Akibatnya, satu orang tentara tewas. 

Ledakan terjadi di sebuah bundaran pabean dekat Omayyad Square yang terkenal di Damaskus, Selasa (15/2/2022) pagi saat jam sibuk. Selain menyebabkan satu orang tewas, ledakan menyebabkan 11 lainnya luka. 

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Serangan semacam itu telah terjadi di Damaskus dalam beberapa bulan terakhir saat masa tenang di ibu kota. Pasukan pemerintah merebut lingkungan timur kota yang dikuasai pemberontak pada 2018.

Pasukan pemerintah sekarang menguasai sebagian besar Suriah dengan bantuan sekutu Presiden Bashar Assad, Rusia dan Iran. Sementara pemberontak sebagian besar terpojok di provinsi barat laut negara itu, Idlib. Pasukan AS dan Turki, sementara itu, dikerahkan di beberapa bagian utara dan timur negara itu.

Pada bulan Oktober, dua bom yang dipasang di sebuah bus yang membawa pasukan Suriah meledak di Damaskus dan menewaskan 14 orang. Itu merupakan serangan bom paling mematikan di ibu kota dalam beberapa tahun.

Sebuah kelompok yang kurang dikenal yang menamakan dirinya Brigade Qasioun mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, serangan di Damaskus jarang terjadi. Salah satu ledakan besar terakhir terjadi pada 2017. Saat itupembom bunuh diri menghantam gedung kantor peradilan dan restoran dan menewaskan hampir 60 orang. Serangan tersebut diklaim oleh kelompok militan ISIS.

Organisasi ekstremis itu tidak menguasai wilayah di Suriah sejak 2019, tetapi terus mewakili ancaman dengan sel-sel tidur, sebagian besar bersembunyi di gurun luas Suriah.

Pejuang ISIS telah menyerang militer di Suriah tengah dan timur. Kelompok ekstremis juga telah melakukan serangan terhadap pejuang pimpinan Kurdi yang didukung AS di timur laut, termasuk serangan di sebuah penjara pada akhir Januari yang menyebabkan pertempuran selama 10 hari di Kota Hassakeh. Bentrokan itu menewaskan hampir 500 orang.

Konflik Suriah dimulai pada Maret 2011 dan telah menewaskan hampir setengah juta orang, membuat sebanyak 23 juta mengungsi.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut