Bom Mobil Tewaskan 81 Orang di Somalia, Al Shabaab Bertanggung Jawab dan Minta Maaf
Di antara korban tewas merupakan 16 mahasiswa Universitas Banadir yang berada dalam bus. Rombongan terjebak macet di persimpangan dan terkena ledakan dari bom mobil.
Al Shabaab biasanya tidak mengklaim serangan yang menyebabkan jatuhnya korban yang banyak dari kalangan sipil. Kelompk ini takut kehilangan dukungan yang masih bisa mereka nikmati dari warga.
Dalam pesannya, Al Shabaab juga menuduh Turki berusaha mengendalikan sumber daya Somalia. Turki merupakan donor dan investor utama Somalia, terutama dalam bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi. Perusahaan-perusahaan Turki mengelola pelabuhan dan bandara Mogadishu.
"Turki merupakan musuh dan seperti yang kami katakan sebelumnya, kami tidak akan berhenti bertempur sampai mereka mundur dari tanah kami," kata Rage.
Sementara itu, data dari kementerian informasi menyebut, korban tewas akibat serangan hingga Senin bertambah menjadi 81 orang. Korban terakhir berjumlah dua orang yang mengalami luka parah.
Salah satunya merupakan korban yang sempat dievakuasi ke Turki menggunakan pesawat militer pada Minggu lalu.
Serangan tersebut merupakan yang terbesar sejak sebuah truk meledak pada 2017 di dekat truk tangki bahan bakar di Mogadishu, menciptakan bola api besar dan menewaskan lebih dari 500 orang.
Editor: Anton Suhartono