Bom Surat Teror Spanyol Incar Perdana Menteri, Begini Temuan Polisi
MADRID, iNews.id - Polisi Spanyol mengatakan enam bom surat yang dikirim ke sejumlah lembaga penting dalam beberapa hari terakhir telah diposkan dari kota utara Valladolid.
Dilansir dari Reuters yang mengutip surat kabar El Mundo pada Sabtu (3/12/2022) melaporkan, bom surat itu dikirim ke sejumlah sasaran antara 24 November hingga 2 Desember. Sebagian besar bom surat berhasil dijinakkan.
Sayangnya, Kementerian Dalam Negeri Spanyol tidak mengomentari laporan tersebut.
Sebelumnya, Spanyol dikejutkan dengan teror bom surat. Beberapa lembaga, seperti kedutaan besar (Kedubes) Ukraina di Madrid, markas militer, hingga kantor perdana menteri, mendapat kiriman paket mencurigakan yakni surat mengandung bahan peledak.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol menyatakan, kantor Perdana Menteri Pedro Sanchez mendapat kiriman paket tersebut pada 24 November. Pernyataan itu disampaikan Kamis (1/12/2022) untuk merespons bahwa paket yang dikirim ke kedubes Ukraina dan markas militer 2 hari terakhir serupa dengan yang diterimanya.
Selain kedubes Ukraina dan markas militer, produsen senjata Spanyol juga mendapat kiriman benda yang sama.
Pasukan keamanan Spanyol menemukan bom surat ketiga di dalam amplop yang dikirim ke pusat satelit Uni Eropa, Pangkalan Angkatan Udara di Torrejon de Ardoz, luar Madrid. Setelah memindai amplop menggunakan sinar-X, petugas memastikan amplop berisi peralatan mekanik.
Dua bom surat juga ditemukan pada Rabu, ditujukan ke kedubes Ukraina di Madrid dan pabrik senjata Instalaza di Zaragoza. Instalaza memproduksi peluncur roket C90 yang dipasok ke Ukraina.
Bom surat pertama meledak, melukai seorang pejabat kedubes Ukraina. Setelah insiden itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memerintahkan semua kedubesnya di luar negeri memperketat keamanan. Kuleba juga mendesak Spanyol menyelidiki serangan itu.
Sementara itu Dubes Ukraina untuk Spanyol Serhii Pohoreltsev mengatakan, paket mencurigakan yang ditujukan kepadanya diterima seorang staf kedubes yang bertindak sebagai komandan keamanan.
"Paket itu berisi sebuah kotak, menimbulkan kecurigaan komandan dan dia memutuskan untuk membawanya keluar, tanpa ada orang di sekitarnya dia lalu membukanya," kata Pohoreltsev, dikutip dari Reuters.
Setelah kotak dibuka terdengar suara bunyi klik. Sang komandan lalu melemparnya ke jalanan hingga terdengar ledakan. Akibat ledakan itu, dia mengalami luka di tangan dan gegar otak.
Editor: Umaya Khusniah