Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Presiden Somaliland Abdirahman yang Teken Deklarasi Negara Merdeka Bersama Netanyahu
Advertisement . Scroll to see content

Bos CIA dan Mossad ke Mesir Bahas Nasib Gencatan Senjata dengan Hamas

Selasa, 13 Februari 2024 - 14:45:00 WIB
Bos CIA dan Mossad ke Mesir Bahas Nasib Gencatan Senjata dengan Hamas
Bos CIA dan Mossad berkunjung ke Mesir hari ini untuk membahas gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Hamas (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Direktur badan intelijen Amerika Serikat (AS) CIA William Burns dan kepala badan intelijen Israel Mossad David Barnea bertemu di Kairo, Mesir, Selasa (13/2/2024). Utusan dari Qatar maupun Mesir dilaporkan turut hadir dalam pertemuan itu.

Surat kabar Inggris The Financial Times, mengutip sumber diplomat, melaporkan pertemuan tersebut untuk membahas kelanjutan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, serta pembebasan sandera Israel yang sebelumnya berjalan alot.

Laporan juga mengungkap, kehadiran langsung Barnea di Mesir menjadi pertanda kesungguhan Israel untuk melakukan negosiasi dengan Hamas.

Diplomat itu juga menjelaskan kemajuan perundingan sebelumnya. Negosiasi berjalan konstruktif dan ada keinginan untuk mencapai kompromi.

Dia menambahkan isu yang masih mengganjal dalam negosiasi seputar tuntutan gencatan senjata permanen serta penarikan seluruh tentara Zionis dari Jalur Gaza yang diusulkan Hamas. 

Gencatan senjata pertama antara Israel dan Hamas berlangsung selama sepekan yang berakhir pada 1 Desember 2023. Pada periode itu Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera Israel yakni perempuan dan anak-anak. Saat ini diperkirakan masiha ada 130 lebih sandera Israel yang berada di Gaza, termasuk tentara. Sementara Israel membebaskan ratusan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina.

Masa jeda kemanusiaan itu juga dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan ke pelosok Gaza meski jumlahnya masih sangat jauh dari kebutuhan darurat.

Pada awal bulan ini Hamas menawarkan proposal gencatan senjata terbaru, termasuk pembebasan sandera, kepada Israel. Proposal itu berisi 3 tahap gencatan senjata selama 135 hari.

Proposal Hamas tersebut dibuat sebagai respons atas usulan sebelumnya yang dibuat bos CIA dan Mossad. 

Berikut usulan gencatan senjata Hamas: 

1. Fase 45 hari pertama, semua sandera perempuan Israel, laki-laki di bawah 19 tahun, orang tua, serta orang sakit akan dibebaskan. Sebagai gantinya, Israel harus membebaskan semua tahanan perempuan dan anak-anak Palestina. Pada fase ini Israel juga harus menarik semua pasukannya dari wilayah berpenduduk di Gaza. 

2. Penerapan fase kedua tidak akan dimulai sampai kedua pihak menyelesaikan perundingan tidak langsung mengenai persyaratan untuk mengakhiri operasi militer bersama dan memulihkan ketenangan sepenuhnya. 

3. Fase kedua mencakup pembebasan sandera laki-laki Israel yang tersisa serta penarikan penuh tentara Israel dari seluruh Gaza. Korban tewas dari masing-masing pihak akan ditukar pada fase ketiga.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal itu, bahkan menyebut Hamas hanya berdelusi atau berangan-angan. Dia bahkan menegaskan janjinya untuk menghancurkan Hamas.

“Tekanan militer berkelanjutan merupakan syarat yang diperlukan untuk membebaskan para sandera,” kata Netanyahu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut