Bos Facebook Klaim Sedang dalam Perlombaan 'Senjata' dengan Rusia
WASHINGTON, iNews.id - CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan perusahaannya kerap terlibat 'pertempuran' dengan operator Rusia yang ingin mengeksploitasi jaringan sosial melalui media sosial miliknya.
Hal itu dia ungkapkan untuk menjawab berbagai spekulasi soal skandal penyebaran data ke Cambridge Analytica di hadapan para senator AS di Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat (AS), Selasa 10 April 2018.
"Ini perlombaan senjata. Mereka akan terus berusaha lebih baik," kata Zuckerberg, seperti dilansir BBC, Rabu (11/4/2018).
Dia juga mengungkapkan, Robert Mueller, penasihat khusus yang menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilu AS 2016, telah mewawancarai staf Facebook. Namun Zuckerberg mengaku belum diwawancarai oleh kantor Mueller dan memastikan stafnya tidak akan mengungkapkan hal yang bersifat rahasia.
"Pekerjaan kami dengan penasihat khusus bersifat rahasia dan saya ingin memastikan bahwa dalam sesi terbuka saya tidak mengungkapkan sesuatu yang bersifat rahasia," ujar Zurckerberg.
Pada Februari, kantor Mueller menuduh 13 orang Rusia terlibat dalam Pemilu AS 2016, bersama dengan tiga perusahaan Rusia. Salah satunya yaitu Badan Riset Internet yang dituduh memiliki tujuan strategis untuk membuat perselisihan dalam sistem politik AS.
Lebih lanjut Zuckerberg mengatakan, perusahaan itu sekarang mengembangkan alat-alat baru untuk mengidentifikasi akun palsu.
"Ada orang-orang di Rusia yang tugasnya adalah mencoba mengeksploitasi sistem kami dan sistem internet lainnya. Kami perlu berinvestasi untuk menjadi lebih baik dalam hal ini juga," ujar dia, menjelaskan.
Namun, dalam satu kesempatan, dia menangkis pertanyaan dari senator tentang bagaimana jaringan sosial dapat diatur lebih teliti. Ketika ditekan pertanyaan itu, miliarder berusia 33 tahun itu mengatakan dia akan menerima regulasi baru, jika itu merupakan peraturan yang tepat.
Zuckerberg hadir dalam sesi gabungan beberapa komite senat AS, setelah terungkapnya sebanyak 87 juta data pengguna Facebook diakses oleh Cambridge Analytica.
Selama persidangan di depan senat, Zuckerberg mengatakan akan ada selalu ada versi gratis dari Facebook, yang membuka kemungkinan versi jejaring sosial berbayar dan bebas iklan. Dia mengakui belum melakukan banyak tindakan pencegahan agar Facebook tidak disalahgunakan.
Editor: Anton Suhartono