Bos Intelijen Militer Israel Ngaku Salah, Minta Maaf Gagal Cegah Serangan Hamas
TEL AVIV, iNews.id - Bos intelijen militer Israel Aharon Haliva meminta maaf karena gagal melindungi warga dari serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober. Haliva segera mundur dari jabatannya.
Dia menjadi pejabat tinggi pertama yang menyampaikan permintaan maaf ke publik pasca-serangan yang menghebohkan dunia itu.
"Kami tidak menjunjung tinggi kemurnian sumpah kami," kata Haliva, dalam rekaman video yang dirilis Rabu kemarin, seperti dikutip dari AFP, Kamis (22/8/2024).
"Hari yang pahit dan kelam yang saya tanggung di hati, hati nurani, dan di pundak saya setiap hari dan malam sejak saat itu," kata Haliva, melanjutkan.
Dia menyadari, permintaan maafnya tidak akan memperbaiki keadaan, namun tetap harus menyampaikan permintaan maaf atas nama intelijen.